
Harga Batu Bara Terbang 3% Setelah Harga Gas Melambung

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melesat, hampir menembus level psikologis US$ 150 per ton. Penguatan harga si pasir hitam terjadi seiring harga gas Eropa yang menyentuh level tertinggi dalam hampir 8 bulan atau sejak 15 Februari 2023.
Kenaikan harga komoditas energi ditopang sentimen Eropa yang akan memasuki musim dingin pada pekan depan, perang Israel-Hamas pemotongan jalur gas Israel ke Mesir, pecahnya pipa gas Balticonnector, dan ancaman pemogokan serikat pekerja LNG Australia.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak November ditutup di posisi US$ 149,5 per ton atau naik 3,1% pada perdagangan Kamis (11/10/2023). Kenaikan ini mengurangi turunnya harga batu bara menjadi 4,38% sepanjang Oktober.
Kenaikan harga si pasir hitam terjadi seiring permintaan gas untuk pemanas akan meningkat dalam beberapa hari mendatang akibat suhu di Inggris akan turun tajam menjelang musim dingin pada awal minggu depan, kata analis LSEG Ulrich Weber yang dikutip dari Reuters.
Sentimen kenaikan harga komoditas energi juga masih disokong oleh risiko geopolitik perang Israel dan Hamas yang sedang berlangsung. Ketegangan geopolitik telah mendominasi pergerakan harga gas dalam beberapa hari terakhir, kata analis Ole Hvalbye di SEB dalam sebuah catatan.
Di tengah serangan yang sedang berlangsung oleh gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Israel telah memotong ekspor gas ke Mesir sebesar 20% atau 18,4 juta meter kubik per hari, yang kemungkinan berdampak pada ekspor gas alam cair (LNG) Mesir, katanya.
Pecahnya pipa gas Balticconnector minggu ini diperkirakan akibat sabotase yang menimbulkan kekhawatiran atas keamanan infrastruktur energi utama Eropa, kata Hvalbye.
Negara-negara Nordik dan Baltik telah memperketat keamanan di instalasi energi setelah kejadian tersebut, sementara Badan Intelijen Keamanan Finlandia mengatakan pihaknya tidak dapat mengesampingkan keterlibatan campur tangan negara dalam insiden tersebut.
Selain itu, masih ada ketidakpastian mengenai potensi pemogokan di fasilitas gas alam cair (LNG) Australia milik Chevron, yang menambah ketidakpastian mengenai pasokan musim dingin. Perwakilan perusahaan dan serikat pekerja akan kembali mencari solusi pada Jumat nanti.
Berbagai sentimen ini mendorong kenaikan harga komoditas energi substitusi batu bara yang banyak digunakan Eropa, yaitu gas. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) terbang tinggi, melesat 15,05% ke 53 euro per MWh.
Harga gas menembus level psikologis 50 euro per mega-watt hour (MWh), menyentuh level tertinggi dalam hampir 8 bulan atau sejak 15 Februari 2023. Batu bara sebagai energi alternatif gas pun ikut melambung.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)
