
Kacau! Harga Batu Bara Dunia Longsor 4% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terkapar 5 hari beruntun, hingga berada di bawah level psikologis US$150 per ton. Penurunan ini menyebabkan si pasir hitam berada di titik terendahnya dalam hampir 2 bulan atau sejak 10 Agustus 2023.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak November ditutup di posisi US$ 149,35 per ton atau turun 4,32% pada perdagangan Selasa (3/10/2023).
Koreksi ini menjadi kabar buruk si pasir hitam sepanjang Oktober, setelah bulan yang buruk pada September dengan penurunan 1,36%.
Pelemahan disebabkan oleh peningkatan produksi batu bara di India dan proyeksi ketatnya kebijakan suku bunga di Amerika Serikat (AS) serta musim dingin Eropa yang belum terpantau mengalami penurunan suhu signifikan.
Salah satu produsen batu bara terbesar di dunia, Coal India Ltd, mencatat peningkatan produksi sebesar 12,6% menjadi 51,4 juta ton pada September dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seperti yang tercatat oleh CoalMint.
Sebagai informasi tambahan, Coal India Ltd menyumbang lebih dari 80% dari produksi batu bara di dalam negeri. Peningkatan produksi batu bara di India dapat mengakibatkan penurunan permintaan impor dari negara tersebut, meskipun India merupakan konsumen batu bara terbesar kedua di dunia setelah China.
Dengan menurunnya permintaan, harga juga akan mengalami tekanan. Sementara itu, harapan pasar terkait kebijakan ketat Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), semakin meningkat.
Alat pemantauan FedWatch Tool menunjukkan bahwa sekitar 28,8% pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada bulan November mendatang. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan persentase 14% yang tercatat pada pekan sebelumnya.
Kebijakan ketat yang diadopsi oleh The Fed diperkirakan akan mengakibatkan perlambatan ekonomi AS dan global, sehingga permintaan akan komoditas, termasuk batu bara, akan mengalami penurunan.
Beralih ke gas Eropa sebagai substitusi batu bara dan energi pilihan Eropa, harga gas turut mengalami koreksi akibat lemahnya permintaan akibat suhu yang masih normal dan meningkatnya pasokan di berbagai belahan Eropa, melansir Reuters.
Di sisi lain, produksi listrik dari Energi Baru Terbarukan juga cukup tinggi. produksi tenaga angin Inggris diperkirakan akan meningkat akhir pekan ini. Di Eropa barat laut, produksi tenaga surya masih kuat.
Melansir Deccan Herald, Produksi batu bara India secara keseluruhan meningkat 15,8% menjadi 67,2 juta ton pada September secara tahunan (yoy). Sepanjang Januari-September 2023, produksi batu bara India meningkat signifikan menjadi 428,2 juta ton dibandingkan setahun sebelumnya sebanyak 382,1 juta ton.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza/mza)