Miris! Harga Beras Terus Rekor, Gabah Petani Cuma Rp 5000an

mza, CNBC Indonesia
27 September 2023 09:15
Presiden Joko Widodo secara langsung meninjau panen dan tanam padi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Timur pada Kamis, 29 April 2021.  (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Foto: Presiden Joko Widodo secara langsung meninjau panen dan tanam padi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Timur pada Kamis, 29 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras dalam negeri terus mengalami kenaikan di berbagai titik lokasi di Indonesia. Kenaikan harga beras tentunya memiliki korelasi erat dengan harga gabah sebagai komoditas sebelum menjadi beras.

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gabah merupakan "butir padi yang sudah lepas dari tangkainya dan masih berkulit." Sedangkan, beras dapat diartikan sebagai padi yang telah terkelupas dari kulitnya.

Beras yang terbentuk dari gabah tentunya memiliki hubungan antara pergerakan harga beras dan gabah. Berikut harga gabah dan beras dalam beberapa bulan terakhir.

Data BPS mencatat harga gabah dan juga beras terus mengalami kenaikan harga signifikan. Data menunjukkan adanya kemiripan pergerakan antara harga gabah dan harga beras. 

Penyebab pergerakan kedua komoditas ini memiliki kemiripan disebabkan oleh adanya produk beras yang merupakan hasil olahan dari gabah. Tentunya, faktor olahan tersebut yang menjadikan harga beras jauh lebih tinggi sekitar 2x lipat dibanding harga gabah.

Sebagai perbandingan, sepanjang tahun ini, harga gabah kering panen tertinggi adalah pada pada Januari 2023 yakni Rp 5.837/kg sementara harga beras medium tertinggi tercatat pada Agustus 2023 yakni Rp 11.475/kg.  Artinya, harga beras dua kali lipat lebih dibandingkan harga gabah.

Harga gabah kering panen pada Agustus 2023 tercatat Rp 5.833/kg sementara harga beras medium menembus Rp 11.475 per Agustus 2023. Artinya, harga beras masih dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan harga gabah.

Harga Beras Terus Cetak Rekor Baru

CNBC Indonesia mencatat harga beras terus mengalami kenaikan dan mencetak rekor harga terbaru.

Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras hari ini, Senin (25/9/2023), naik Rp30 ke Rp13.160 per kg untuk jenis medium, dan naik Rp30 ke Rp14.760 per kg untuk jenis premium (data diakses pukul 11.52 WIB).

Sepekan lalu, 18 September 2023, harga beras medium masih di Rp12.930 per kg dan beras premium di Rp14.570 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran.

Ketua Majelis Nasional Partai Buruh Agus Ruli Ardiansyah mengatakan kenaikan harga disebabkan biaya produksi yang tinggi dan ketidakpastian pasokan akibat El Nino.

Harga beras bertahan tinggi disebabkan oleh produksi Indonesia yang turun signfikan dibanding 2018. Produksi beras tercatat sebesar 59,2 juta ton beras pada 2018 dan jatuh menjadi 54,7 juta ton.

Penurunan tersebut setara dengan produksi yang menurun sebanyak 4,5 juta ton. Permasalahan ini menjadikan Indonesia semakin bergantung pada kebutuhan impor beras untuk memenuhi permintaan dan pengendalian harga.

Di sisi lain, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras sudah mulai turun akibat adanya distribusi masif Pasar Induk Beras Cipinang (PIBS). Jadi, seharusnya harga beras, terutama di Jakarta, untuk medium sudah turun. Karena intervensi pemerintah," lanjutnya dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (26/9/2023).

Hanya beras IR (IR 64) yang turun harga Rp351 ke Rp13.131 per kg.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

 

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation