Newsdata

Daftar Terbaru 12 Negara Masuk Jurang Resesi, Next Inggris?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
14 September 2023 11:10
Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/ 45 Negara Resmi resesi, Ri Di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Gonjang ganjing ekonomi global masih saja berlanjut. Perang yang belum berakhir cukup memukul ekonomi negara-negara di dunia. Bahkan resesi masih menjadi momok mengerikan bagi dunia setelah bank-bank sentral terus mengerek suku bunga acuannya mengorbankan ekonomi di negara mereka.

Inggris kini menjadi negara terakhir yang berpotensi masuk ke jurang resesi setelah ekonomi mereka terkontraksi 0,5% pada Juli. Kontraksi lebih dalam dibandingkan dengan yang diproyeksi pasar yakni 0,2%.
Dengan inflasi, suku bunga, dan pengangguran yang masih tinggi, Inggris diperkirakan bisa masuk ke jurang resesi dalam waktu dekat.

Inggris bisa menyusul negara Jerman dan Sri Lanka yang sudah dipastikan resesi. Sudah ada beberapa negara yang mengalami resesi teknis yakni suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk, yang terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. Negara mana saja?

Dalam daftar tersebut yang terparah adalah Sri Lanka, negara Asia telah dinyatakan bangkrut pada 2022. Krisis ekonomi yang diperparah oleh gejolak politik dalam negeri telah menghancurkan perekonomian negara tersebut.

Sri Lanka juga tengah dipusingkan oleh cadangan devisa yang sangat tipis sehingga menyulitkan negara untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.

Dalam daftar tersebut, ada pula Jerman yang diperkirakan akan jatuh ke dalam resesi berkepanjangan dan menjadi satu-satunya negara besar di Eropa yang mengalami kontraksi ekonomi pada 2023. menurut perkiraan baru Komisi Eropa, badan eksekutif UE.

Komisi Eropa memproyeksikan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini diperkirakan akan mencatat penurunan aktivitas ekonomi sebesar 0,4% pada tahun ini, 0,6 poin persentase lebih rendah dari perkiraan yang dibuat pada Mei. Lembaga ini juga memangkas ekspektasi pertumbuhan Jerman pada 2024 dari 1,4% menjadi 1,1%.

Perekonomian Jerman mengalami kesulitan setelah invasi Rusia ke Ukraina, dan Berlin harus segera mengakhiri ketergantungan energi pada Kremlin selama bertahun-tahun. Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Juli bahwa Jerman kemungkinan akan mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada tahun ini.

Para ekonom terkemuka menjuluki negara-negara yang menjadi pusat kekuatan ekonomi tradisional ini sebagai "orang sakit Eropa." Konsep ini diciptakan pada 1998 ketika Jerman menghadapi tantangan ekonomi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation