
Diadu dengan Negara Tetangga, Kinerja BUMN Lebih Cemerlang

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia pada sepanjang 2022 nilainya lebih tinggi dibandingkan dua negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.
Melansir data yang dihimpun CNBC Indonesia Research melansir Kementerian BUMN Indonesia, laba bersih yang dicapai sepanjang 2022 sebesar Rp304 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan laba yang dihasilkan Khazanah Nasional (BUMN Malaysia) sebesar RM 1,47 miliar atau setara Rp4,84 triliun (kurs=Rp3.280/MYR).
Pada periode yang sama, kinerja BUMN Indonesia juga terpantau masih lebih baik dibandingkan Temasek Holdings asal Singapura yang mencatatkan kerugian berjalan selama 12 bulan berjalan yang berakhir Maret 2023 sebesar - S$ 7,30 miliar atau setara Rp82,91 triliun.
Sebagai informasi, Temasek Holdings dan Khazanah Nasional merupakan dua lembaga negara yang bergerak di bidang investasi baik ke dalam negeri maupun luar negeri baik di public company maupun private. Kinerja kedua lembaga tersebut sudah dalam konsolidasi, berbeda dengan BUMN Indonesia yang merupakan gabungan berbagai perusahaan dalam negeri, hingga akhir 2022 tercatat ada 39 BUMN yang tergabung.
Beralih ke kinerja laba yang gemilang BUMN Indonesia secara konsolidasi mencapai Rp304 triliun ini berhasil melonjak lebih dari 100% dibandingkan sepanjang 2021 sebesar Rp125 triliun.
Menteri BUMN Erick Thorir menyatakan peningkatan laba tersebut tak lepas dari pertumbuhan dan perbaikan kondisi BUMN. Erick menyampaikan sepanjang 2022 mayoritas BUMN yang berasal dari 12 klaster telah berada dalam kondisi sehat dan tidak merugi.
"Alhamdulillah kalau kita lihat dari 12 klaster yang kita miliki, sektor jasa keuangan yang memang paling tinggi kontribusinya, (laba) BRI hampir di atas Rp 50 triliun, BTN di atas Rp 3 triliun, BNI di atas Rp 18 triliun, dan Bank Mandiri di atas Rp 44 triliun," ujar Erick saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Menelisik lebih dalam, penopang keuntungan BUMN konsolidasi juga disumbang BUMN-BUMN jasa asuransi dan dana pensiun, mulai dari IFG, Taspen, hingga ASABRI yang saat ini sudah kembali sehat. Sementara, PT Reasuransi Indonesia masih memerlukan perhatian.
Tak hanya itu, BUMN sektor logistik seperti Pelindo mencatatkan untung di atas Rp 4 triliun, ASDP 456 miliar, kemudian KAI hingga PT Pos Indonesia yang juga meraih keuntungan. Sementara BUMN jasa telekomunikasi yang dipimpin PT Telkom meraup laba hingga Rp 26 triliun pada 2022.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan sektor klaster di bawah Wamen BUMN Pahala, yakni energi dan industri minerba meraih kinerja yang positif. Adapun, ditambah sektor perkebunan (PTPN) meraih laba tertinggi sepanjang masa sebesar Rp 5,5 triliun.
Erick juga menyampaikan kinerja baik juga ditunjukkan Perum Perhutani, Pupuk Indonesia, klaster kesehatan, pertahanan, hingga manufaktur. Erick menyebut Krakatau Steel saat ini sudah sehat dan mampu membukukan laba di atas Rp 1 triliun.
Selain ditopang kinerja positif dari berbagai BUMN, secara konsolidasi capaian laba positif juga ditunjang oleh efisiensi. Terlihat dalam penurunan rasio utang BUMN terhadap investasi yang turun dari 36,2% jadi 34,2%.
"Salah satunya efisiensi yang ada di PLN itu bagaimana Capex yang kita tekan targetnya 50% sudah mencapai 40% , itu ada perbaikan penurunan utang sampai Rp 96 triliun, jadi sekarang tinggal Rp 44 triliun," kata Erick.
Khazanah Nasional, Malaysia
Beralih ke kinerja Khazanah Nasional sepanjang 2022 berhasil mencatatkan keuntungan berjalan RM 1,47 miliar, nilai ini naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar RM 440 juta. Pertumbuhannya memang lebih tinggi dibandingkan Indonesia, hanya saja secara nilai kita masih menang banyak.
Managing Director Khazanah, Dato' Amirul Feisal Wan Zahir mengatakan kinerja Khazanah Nasional tetap berhasil tumbuh memuaskan kendati di tengah tantangan global yang cukup tinggi.
"Meskipun kondisi pasar global penuh tantangan, kami menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam setahun penuh pertama penerapan strategi baru kami. Mandat pembangunan negara kita untuk memberikan nilai berkelanjutan jangka panjang tetap tidak berubah dan kita akan melewati volatilitas pasar jangka pendek dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang kita."
Bagi Khazanah, 2022 menjadi tahun pertama penerapan strategi baru, yang didasarkan pada tema Advance Malaysia dengan tujuan memberikan nilai berkelanjutan bagi masyarakat Malaysia.
Laba yang tumbuh signifikan ditopang beberapa keberhasilan seperti IPO Farm Fresh Bhd di Bursa Malaysia yang merupakan IPO terbesar pada 2022. Kemudian, kemitraan strategis dengan SK Ecoplant Korea Selatan guna mempercepat pertumbuhan Cenviro Sdn Bhd menjadi pemimpin pengelolaan limbah regional, serta merger Celcom-Digi yang akan menghasilkan skala untuk menghadirkan produk dan layanan inovatif dan meningkatkan konektivitas digital.
Temasek Holdings, Singapura
Temasek Holdings yang merupakan BUMN Investasi asal Singapura mencatatkan penurunan kinerja. Pada tahun finansial yang berakhir Maret 2023, Temasek mencatatkan kerugian berjalan sebesar - S$ 7,30 miliar atau setara Rp82,91 triliun.
Kerugian tersebut berbanding terbalik dengan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar S$ 10,60 miliar dan menjadi yang paling parah terjadi sejak 2016 lalu, dimana Temasek menderita kerugian S$ 6,7 miliar.
Kendati demikian, kerugian yang dinyatakan tersebut masih merupakan floating loss atau kerugian mengambang dan belum terealisasikan (unrealized loss). Kerugian mengambang juga sejalan dengan penurunan net portofolio value yang turun dari S$ 403 miliar menjadi US$ 382 miliar.
Direktur Keuangan Temasek Png Chin Yee juga menyatakan penyebab dari penurunan nilai portofolio serta laba akibat dampak inflasi serta suku bunga tinggi yang menggerus nilai investasi langsung global, terutama investasi di bidang teknologi, perawatan kesehatan, dan sektor pembayaran.
Tak hanya itu, masalah dari bursa kripto FTX yang bangkrut cukup menjadi gelombang kejut bagi Temasek. Pasalnya pada November 2022 Temasek sempat mengatakan akan menghapus buku atau write off investasinya sebesar US$275 juta atau 369 juta dolar Singapura dalam bursa kripto FTX. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 0,1% dari portofolio tahun keuangan 2023.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/ras)