Bantuan China & Eropa Sia-Sia, Harga Batu Bara Jeblok Lagi

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
25 August 2023 07:17
Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga batu bara kontrak September kembali melemah. Harga pasir hitam telah jatuh dua hari beruntun setelah lari kencang selama 12 hari perdagangan beruntun. Tak hanya turun, harga bahkan turun ke bawah level psikologis US$ 160.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak September ditutup di posisi US$ 156 per ton atau turun 2,04% pada perdagangan Kamis (24/8/2023).

Koreksi ini menunjukkan pembalikan arah, setelah harga batu bara mencatat rekor tersendiri. Sebelumnya, harga batu bara menguat selama 12 hari beruntun yang menjadi rekor terbanyak sejak Desember 2009.

Rekor ini terakhir kali tercipta pada akhir Desember 2010 atau 12 tahun terakhir. Pada saat batu bara melambung luar biasa pada 2022 lalu pun, harga batu bara tidak mampu mencetak penguatan selama 12 hari. Penguatan terlamanya berlangsung sepuluh hari beruntun.

Pelemahan batu bara berbalik arah dengan sentimen positif dari batu bara. Kabar utama datang dari China yang masih menantikan puncak musim panas yang akan mendorong permintaan listrik pendingin ruangan, India yang berpotensi kembali meningkatkan impor, dan Perancis yang kembali mendapat izin penggunaan pembangkit listrik batu bara.

Sejak awal musim panas, sebagian besar wilayah Tiongkok mengalami suhu yang sangat tinggi yaitu 35 derajat Celcius atau lebih, khususnya di bagian utara. Beijing mengalami 15 hari suhu tinggi selama bulan Juni, dan pada pertengahan Juli tercatat lebih dari 27 hari suhu tinggi, jumlah terbesar sejak pencatatan meteorologi dimulai.

Pada kuartal kedua, beban jaringan listrik di Beijing meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun lalu, sementara beban listrik yang mencapai rekor tertinggi terjadi di provinsi Guangxi dan Hainan.

Untuk menghadapi suhu ini, permintaan akan alat pendingin melonjak, sehingga memicu dimulainya permintaan listrik puncak di musim panas.

Beralih ke India, penurunan harga batu bara malah diiringi dengan sentimen positif. Melansir Hellenic Shipping News, Pembangkit listrik berbasis batubara yang diimpor diminta untuk beroperasi dengan kapasitas penuh hingga akhir Oktober

Perpanjangan ini terjadi di tengah puncak permintaan listrik di negara ini yang mencapai rekor tertinggi baru pada bulan ini. Pada tanggal 17 Agustus 2023, permintaan puncak listrik di negara ini mencapai 234 GW melampaui proyeksi Otoritas Listrik Pusat (CEA) yang memperkirakan permintaan

Tingginnya permintaan batu bara dari pembangkit listrik India akan membukap peluang meningkatnya kebutuhan impor batu bara yang akan turut mendorong kenaikan harga.

Dari Eropa, industri batu bara turut mendapat kabar positif. Pemerintah Perancis hari ini mengeluarkan keputusan yang menambah jumlah jam kerja pembangkit listrik tenaga batu bara hingga akhir tahun depan.

Hal ini akan meningkatkan mengizinkan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk beroperasi selama 500 jam tambahan selama musim dingin mendatang.

Keputusan tersebut menyusul konsultasi publik yang diadakan oleh Kementerian Transisi Energi Perancis pada tanggal 3-25 Juli, yang menyatakan bahwa keputusan tersebut "diperlukan untuk menjamin keamanan pasokan listrik dalam situasi luar biasa saat ini." Dikutip dari Argus Media.

Hal ini menunjukkan Eropa telah mulai mempersiapkan peningkatan kebutuhan energi dalam menghadapi musim dingin yang membutuhkan pendingin ruangan. Alhasil, pembangkit listrik akan mengalami lonjakan permintaan dan menjadi kemungkinan penguatan harga ke depan.

Komoditas gas sebagai substitusi batu bara masih menantikan kabar dari serikat pekerja Woodside Energy yang dijadwalkan akan mengumumkan keputusan pemogokan pada kemarin. Untuk mengadakan berbagai aksi mogok, serikat pekerja harus memberikan pemberitahuan tujuh hari kerja sebelumnya kepada Chevron.

Melansir Reuters, Lebih dari 99% dari 433 pekerja yang memberikan suaranya mendukung pengambilan tindakan, mulai dari menolak memuat tanker atau kapal dengan LNG hingga menghentikan pekerjaan, menurut pernyataan dari serikat pekerja pada hari Kamis.

Hasil pemungutan suara pemogokan lainnya untuk para pekerja di fasilitas Wheatstone yang terpisah akan diumumkan pada Senin sore.

Kemungkinan tidak terjadinya pemogokan di Woodside menyebabkan harga gas alam sebagai substitusi batu bara turut terkoreksi. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR)anjlok ke bawahlevel psikologis EUR 40 per MWh. Hargaturun dalam 13,18% ke31,94euro per mega-watt hour (MWh).

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation