
Ahok-Prabowo Membelot dari Partai, Budiman PDI-P Berikutnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah negara yang memilih menjadi negara demokratis tentunya tak lepas dari persoalan yang berkaitan dengan partai politik dan hak bersuara para kadernya. Dengan asas demokrasi yang dianut Indonesia maka partai pun harus memaklumi jika kadernya ada yang tak sejalan. Sejak dahulu hingga kini nyatanya banyak kader partai yang membelot dengan alasan yang berbeda-beda pastinya.
Kabar terbaru yang tengah 'panas' di mana partai Gerindra buka suara atas ancaman pemecatan Budiman Sudjatmiko dari PDIP usai mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada pemilu di 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku tidak mau ikut campur mengenai pemecatan Budiman. Bahkan menyebut tak ingin 'cawe-cawe' dengan urusan internal partai lain.
Meski demikian belum ada kejelasan mengenai peluang Budiman bakal bergabung dengan Gerindra. Sebelumnya heboh kabar Budiman Sudjatmiko telah resmi mendukung bakal capres Prabowo Subianto dan mendeklarasikan relawan Prabowo - Budiman (Prabu), di Marina Convention, Semarang, Jumat (18/8/202).
Membelot bukan hal yang baru terjadi, menjelang pemilu sebelumnya hal ini juga sudah berkali-kali kejadian. Lantas siapa saja kader partai yang pernah membelot?
Selain Budiman, salah satu contoh yang paling terkenal adalah Basuki Tjahaja Purnama alias ahok yang dikenal dengan perjalanan politik yang panjang dengan mengendarai kendaraan yang berbeda mulai dari Partai Golkar, Gerindra, dan PDI-Perjuangan.
Dari beberapa nama tersebut, ada beberapa nama yang sempat bikin geger. Salah satunya kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jejak Ahok dari partai Golkar, kemudia ke Gerindra, dan 2018 kabarnya ke PDIP. Pindahnya ke PDIP, perjalanan politik Ahok berpindah partai semakin panjang.
Ahok resmi mengantongi kartu tanda anggota (KTA) PDIP per 26 Januari 2019. Untuk diketahui bahwa kabar Ahok masuk ke PDIP sudah terdengar sejak ia masih menjalani hukuman di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
PDIP menjadi partai ke-4 bagi Ahok. Ia sebelumnya merupakan kader Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), Golkar, dan Gerindra. Ia memutuskan keluar dari partai saat masih menjabat Wagub DKI, sebelum akhirnya menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo, yang terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2014.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)