10 Mata Uang Terlemah Dunia Tahun Ini, Ada yang Ambruk 80%

mae, CNBC Indonesia
19 August 2023 15:45
A man shows Argentine pesos outside a bank in Buenos Aires' financial district, Argentina August 30, 2018. REUTERS/Marcos Brindicci
Foto: Mata Uang Argentina Peso (REUTERS/Marcos Brindicci)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan inflasi serta konflik sosial membuat mata uang sejumlah negara ambruk. Merujuk pada data Refinitiv, terdapat mata uang yang anjlok hingga puluhan persen dihadapan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini. Kondisi terparah dialami pound Libanon.

Mata uang negara tersebut ambruk 89,96% sepanjang tahun ini dari LBP 1505,7 per US$ 1 di akhir 2022 menjadi LBP 15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Sabtu (19/8/2023.

Ambruknya Libanon merupakan imbas dari konflik politik dan sosial yang berkepanjangan

Dolar Zimbabwe juga ambruk 84,65% setelah dilanda krisis berkepanjangan setelah pemakzulan Presiden Robert Mugabe pada 2017, pandemi Covid-19, lonjakan inflasi, serta kenaikan suku bunga di tingkat global.

Peso Argentina juga ambruk sangat dalam yakni 49,49% sepanjang tahun ini. Mata uang Argentina melemah tajam setelah negara tersebut mengalami default atau gagal bayar pada 2020.

Inflasi Argentina juga sangat tinggi bahkan menembus level 100% pada April 2023.
Untuk menekan inflasi dan mengembalikan kepercayaan terhadap peso Argentina, bank sentral Argentina melakukan kebijakan sangat agresif dengan mengerek suku bunga 7800 bps
dari 40% pada Maret 2022 menjadi 118% pada Agustus 2023.

Di antara mata uang utama Asia, yen Jepang menjadi yang paling buruk dengan pelemahan sekitar 9,8% sepanjang tahun ini. Mata uang rupiah sendiri masih cukup tangguh sepanjang tahun ini.
Rupiah menguat 1,87% sepanjang tahun ini meskipun hancur lebur pada pekan ini. Rupiah melemah 0,46% sepanjang pekan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation