
Emiten Kapal Tommy Soeharto Mau IPO, Layak Dikoleksi?

- Emiten kapal milik Tommy Soeharto yakni PT Humpuss Maritim International Tbk bakal melantai di bursa dengan kode saham HUMI di harga Rp110 - 15- per saham
- HUMI sempat merugi pada 2022 tapi berhasil pulih dan masih memiliki margin tinggi
- Ketahanan neraca dari sisi kas masih terbilang cukup baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek-nya.
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penyedia jasa penyewaan kapal pengangkutan gas alam cair, PT Humpuss Maritim International Tbk (HUMI) diketahui bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini.
Melalui aksi Initial Public Offering (HUMI) emiten yang bakal menyabet kode saham HUMI ini akan mengeluarkan saham baru maksimal 2,70 miliar lembar. Nilai tersebut setara dengan free float atau kepemilikan publik sebesar 15%, dengan harga yang ditawarkan dalam rentang Rp100 - 150 per saham.
Apabila saham baru terserap penuh, HUMI potensi meraih dana segar sebanyak-sebanyaknya sebesar Rp270,70 - 406,10 miliar, sehingga kapitalisasi pasarnya diperkirakan mencapai Rp1,8 - 2,7 triliun.
Adapun penggunaan dana IPO seluruhnya akan digunakan untuk ekspansi, dengan rincian sekitar 10% untuk modal kerja yang memenuhi kebutuhan operasional harian. Sementara sisanya dibagi untuk memperkuat modal dalam rangka mengembangkan anak usahanya.
Secara rinci penggunaan IPO ditunjukkan pada tabel berikut :
Tak hanya mengeluarkan saham baru, emiten di sektor energi ini juga bakal memberikan bonus waran sebanyak 1,35 miliar atau sebesar 7,5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada pendaftaran IPO.
Waran ini dibagikan kepada investor secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang saham 2 lembar akan mendapatkan waran seri I sebanyak 1 lembar, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 per waran.
Berikut rincian jadwal pelaksanaan IPO HUMI dan pembagian waran-nya :
- Tanggal Efektif: 31 Juli 2023
- Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 2 - 7 Agustus 2023
- Tanggal Penjatahan: 7 Agustus 2023
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 8 Agustus 2023
- Tanggal Pencatatan di BEI: 8 Agustus 2023 Tanggal Awal Perdagangan Waran Seri I: 9 Agustus 2023
- Tanggal Akhir Perdagangan Waran Seri I di Pasar Reguler dan Negoisasi: 5 Agustus 2026
- Tanggal Akhir Perdagangan Waran Seri I di Pasar Tunai: 7 Agustus 2023
- Awal Pelaksanaan Waran Seri I: 9 Februari 2024 Akhir Pelaksanaan Waran Seri I: 7 Agustus 2026
Sekilas Tentang HUMI
PT Humpuss Maritim International Tbk (HUMI) merupakan perusahaan penyedia jasa persewaan kapal terutama untuk mengangkut gas alam cair (LNG), bahan bakar, dan minyak mentah.
Selain itu, perseroan juga menawarkan layanan jasa pengelolaan kapal, jasa manajemen awal kapal, serta memberikan pelatihan, edukasi, dan sertifikasi awal kapal. Kini, HUMI memiliki 27 kapal yang beroperasi.
Dari sisi kepemilikan setelah IPO, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) menjadi pengendali dengan porsi mencapai 71,99%, kemudian PT HTK sebesar 8%, Koperasi Karyawan 0,002%, dan sisanya masyarakat 15%.
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) sendiri merupakan emiten milik anak Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Sigit Harjojudanto melalui PT Humpuss. Porsi kepemilikan 60% saham digenggam Tommy dan 40% saham dikendalikan Sigit,
Bagaimana kinerja keuangannya?
Menilai dari kinerja profitabilitas, pendapatan HUMI sejak 2020 hingga periode terbaru menurut prospektus pada tiga bulan pertama 2023 terpantau terus meningkat. Ini sejalan dengan laba bersihnya juga.
Hanya saja, pada 2021 sempat mengalami kerugian karena kontrak Long TIme Chart kapal Ekaputra yang berakhir pada akhir 2020, dan pada 2021 ada peralihan kontrak ke Spot Charter yang berdampak pada berkurangnya hari sewa dan penyusutan harga sewa harian.
Kendati demikian HUMI punya margin yang masih menarik karena nilai cukup besar mencapai dua digit mulai dari gross profit margin (GPM) sebesar 35,1%, kemudian margin laba usaha (OPM) 23,4% dan terakhir margin laba bersih (NPM) sebesar 22,2%. Margin yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan kinerja profitabilitas yang solid.
Ketahanan neraca-nya gimana?
Hingga tiga bulan pertama tahun ini, HUMI mencatatkan kas dan setara kas sebesar US$ 23,95 miliar, naik dari akhir tahun lalu sebesar US$ 23,60 miliar. Sementara untuk total kewajiban jangka pendeknya pada periode yang sama terpantau turun dari US$ 46,61 miliar menjadi US$ 39,49 miliar.
Dari kedua akun neraca tersebut bisa memberikan implikasi pada rasio kas (cash ratio) yang hasilnya meningkat dari 28% menjadi 61%. Kenaikan ini menunjukkan kemampuan perusahaan meningkat dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.
Kemudian, menilai dari sisi tingkat utang yang membagi total liabilitas pada Maret 2023 sebesar US$ 70,13 miliar dengan modal perusahaan sebesar US$ 142,90 miliar akan menghasilkan debt to equity ratio (DER) sebesar 0,49 kali, nilai ini lebih rendah dibandinkan dengan periode akhir 2022 sebesar 0,99 kali. Penurunan DER menunjukkan tingkat utang perusahaan membaik.
Valuasinya oke?
Menghitung berdasarkan price to book value ratio (PBV) setelah IPO, HUMI dihargai sebesar 0,9 kali - 1,2 kali. Apabila dibandingkan dengan beberapa pesaingnya nilai PBV HUMI terbilang masih di rentang fair value, seperti PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) sebesar 1,11 kali. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) 1,01 kali, dan PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) 1,30 kali.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.