Newsdata

10 Mata Uang Paling Lemah Sedunia Tahun Ini

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
10 July 2023 12:20
Australian banknotes are being counted in Canberra, Australia, May 1, 2009. Australia is removing the British monarchy from its bank notes. The nation's central bank said Thursday, Feb. 2, 2023, its new $5 bill would feature an Indigenous design rather than an image of King Charles III. (Alan Porritt/AAP Image via AP)
Foto: AP/Alan Porritt

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah gonjang-ganjing ekonomi global yang belum juga usai, pergerakan mata uang terus menjadi kekhawatiran tersendiri.
Terlebih, mata uang memiliki nilai tukarnya sendiri yang mempengaruhi biaya barang dan jasa dalam mata uang asing.

Pergerakan mata uang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah perkembangan di Amerika Serikat (AS). Pasalnya, dolar AS ibarat 'pembangkit tenaga listrik' di antara mata uang dunia dan merupakan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di panggung global. 
Dolar AS juga paling sering digunakan sebagai tolok ukur untuk membandingkan mata uang.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Forbes Advisor, setidaknya ada 10 mata uang di dunia yang mencatat kinerja mengecewakan alias menjadi yang paling loyo sepanjang tahun ini. Apa saja? simak daftarnya pada grafik.

Per data Pada 3 Juli 2023, mata uang Indonesia senilai Rp1.000 hanya bisa ditukar dengan US$ 0,067 (kurs Rp14.985 per US$ 1).

Status Indonesia sebagai negara terpadat keempat di dunia tidak dapat melindunginya dari tekanan mata uang. Meski rupiah telah menunjukkan kekuatan pada tahun 2023 dibandingkan mata uang Asia lainnya, depresiasi telah mengguncang rupiah pada tahun-tahun sebelumnya

Mata uang yang nilai tukarnya terhadap US$ lebih lemah dari rupiah yakni mata uang rial (Iran), dong (Vietnam), kip (Laos), dan leone (Sierra Leone).

Sementara itu, ada pula mata uang lain yang sedikit lebih kuat dari rupiah, tapi turut masuk ke kelompok 10 terlemah adalah som (Uzbekistan), franc guinea (Guinea), guarani (Paraguay), dan shilling (Uganda).

Kendati demikian, kekuatan seluruh mata uang di atas bisa jadi berubah, tergantung pada mata uang asing yang dijadikan sebagai tolok ukurnya.

"Mata uang dunia diperdagangkan berpasangan. Jadi, misalnya Anda menukar-lebih tepatnya, membeli-dolar AS dengan dolar Australia. Perdagangan ini menempatkan harga satu mata uang relatif terhadap yang lain," kata Forbes Advisor dalam laporannya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation