Sectoral Insight

Sudah Cetak Rekor, Saham Indomie ICBP Masih Bisa Cuan Jumbo

mza, CNBC Indonesia
23 June 2023 15:50
Penjualan mie instan di warkop kawasan Radio Dalam, Jakarta, Rabu (10/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Penjualan mi instan di warkop kawasan Radio Dalam, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
  • Laba bersih kuartal-I 2023 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) cetak all time high didukung oleh pertumbuhan penjualan dari seluruh segmen geografis.
  • ICBP yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai pemimpin pasar mampu melempar kenaikan harga ke pelanggan.
  • Pertumbuhan didukung oleh kemampuan manajemen dalam mengelola kurs.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengalami lonjakan laba bersih 108%, menjadi Rp 3,95 triliun pada kuartal-I 2023. Pertumbuhan kinerja didukung dari sisi topline perusahaan yang meningkat 11,3% menjadi Rp 19,14 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan kinerja ICBP disebabkan oleh adanya lonjakan penjualan dari seluruh segmen geografis. Pasar Indonesia sebagai kontributor terbesar melonjak 12%, pasar Timur Tengah meningkat 4%, pasar Asia melesat 55%, dan negara lain-lain meningkat 20%.

Peningkatan bottom line didukung oleh penurunan harga komoditas

Kinerja luar biasa dari perusahaan pencetak uang grup Salim ini didukung oleh efisiensi dari sisi beban pokok penjualan (COGS/Cost of Goods Sold). Persentase pertumbuhan penjualan ICBP lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan COGS-nya yang hanya bertumbuh 7%.

Peningkatan pendapatan mengindikasikan bahwa perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan atau harga jual produk perusahaan, mengingat rumus dari pendapatan adalah kedua variabel tersebut.

ICBP yang penjualannya ditopang dari segmen penjualan segmen mie instan harus menaikkan harga jual setelah harga gandum melonjak karena perang Rusia-Ukraina.

Harga gandum sempat melonjak 50% setelah perang meletus mengingat adanya kekhawatiran global. Rusia dan Ukraina adalah lumbung gandum dunia.

Kenaikan bahan mentah membuat Indofood untuk pass-on kenaikan harga komoditas ke pelanggan dengan meningkatkan harga jual. Produk Indomie yang telah menguasai pasar market share pasar, tentunya mampu untuk mempertahankan volume penjualan meski terjadi kenaikan harga.

Keuntungan tersebut diperkuat lagi dengan harga komoditas yang mulai mengalami penurunan, sedangkan perusahaan consumer goods yang memiliki keunggulan kompetitif tetap tidak akan menurunkan harga jual.

Keunggulan ini mendorong perusahaan mampu meningkatkan margin laba kotor (Gross Profit Margin/GPM). GPM ICBP meningkat menjadi 36,3% dibanding satu tahun sebelumnya 34,1%.

Kinerja bottomline didukung oleh keuntungan kurs

Namun, terdapat beban perusahaan yang mengalami peningkatan signifikan yaitu beban operasi lain.
Jika melihat lebih dalam, hal ini disebabkan oleh adanya kerugian dari selisih mata uang asing dari aktivitas operasi. Kerugian ini dapat dikatakan sebagai one time loss, sehingga jika nilai tukar semakin membaik, perusahaan dapat menghindari ke depannya. Kerugian ini mencapai Rp 486 miliar.

Di sisi lain, perusahaan juga memperoleh keuntungan kurs dari aktivitas pendanaan yang menghasilkan laba mencapai Rp 1,8 triliun. Akun ini merupakan one time gain, sehingga jika tidak terjadi aktivitas tersebut perusahaan tidak akan memperoleh laba kurs.

Hal positif dari aktivitas ini menunjukkan bahwa perusahaan cukup kompeten dalam mengelola nilai tukar, sehingga jika kedua akun tersebut digabung perusahaan masih mendapat keuntungan kurs Rp 1,4 triliun.

Kerugian mata uang juga menguntungkan ICBP pada akun beban keuangan. ICBP mampu menghilangkan kerugian mata uang senilai Rp 257 miliar dibandingkan kuartal-I 2022.

Layakkah Investasi?

Prospek kinerja ICBP masih akan terus menguat untuk beberapa kuartal ke depan. Dengan asumsi konservatif, laba bersih ICBP dapat mencapai laba bersih Rp 8 triliun.

Saham konsumer seperti ICBP juga akan sangat diuntungkan oleh tahun pemilu. Penjualan consumer goods biasanya melonjak selama tahun pemilu karena banyaknya pertemuan serta kebiasaan calon legislatif membagi-bagi sembako.

ICBP sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai penguasa pasar dan masih mampu bertumbuh layak untuk dihargai dengan PE 20x. Sehingga, ICBP layak untuk dihargai kapitalisasi pasar Rp 160 triliun atau potensi upside 21% tahun ini.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation