Emas Bola SEA Games & "Kutukan" yang Berakhir di Era Jokowi

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
17 May 2023 12:28
Southeast Asian Games - Football - Men's Final - Indonesia v Thailand - Olympic National Stadium, Phnom Penh, Cambodia - May 16, 2023 Indonesia's Irfan Jauhari celebrates scoring their third goal REUTERS/Chalinee Thirasupa
Foto: REUTERS/CHALINEE THIRASUPA

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia harus menunggu 32 tahun untuk bisa menggenggam kembali medali emas cabang sepak bola di perhelatan SEA Games. Emas tersebut adalah salah satu dari prestasi bersejarah di bidang olah raga yang ditorehkan Indonesia.

Setidaknya ada lima pencapaian hebat ataupun peristiwa bersejarah yang ditorehkan atlet ataupun Indonesia sebagai tuan rumah sejak 2018 atau lima tahun terakhir.
Pencapaian hebat tersebut tentu saja merupakan hasil kerja keras dari atlet, pelatih, hingga official.

Namun, tidak sedikit pula yang sukses karena lobi dan upaya keras pemerintah. Termasuk dalam hal ini adalah Indonesia sebagai tuan rumah atau penyelenggara.

Suka tidak suka, ada andil pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencapaian di bidang olah raga selama lima tahun tersebut.

Berikut lima pencapaian dan peristiwa langka di bidang olah raga dalam lima tahun terakhir di era Jokowi yang mampu memecahkan "kutukan" selama puluhan tahun:

1. Thomas Cup
Indonesia akhirnya mengakhiri penantian 19 tahun Piala Thomas Cup pada Oktober 2021. Terakhir kali Indonesia meraih Thomas Cup adalah pada 2002 di Guangzhou, Tiongkok.

Setelah 19 tahun menanti, tim bulu tangkis Indonesia akhirnya membawa Thomas Cup kembali ke Tanah Air pada Oktober 2021.

Tim Merah Putih menaklukkan China 3-0 di partai puncak untuk membawa Thomas Cup ke -14 bagi Indonesia.

Setelah Penantian 19 Tahun, Indonesia Juara Thomas Cup 2020Foto: CNBC Indonesia TV
Setelah Penantian 19 Tahun, Indonesia Juara Thomas Cup 2020

2. Ganda putri juara Olimpiade

Indonesia selalu gagal meraih emas di sektor ganda putri sejak bulu tangkis resmi dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona 1992. 

Padahal, Indonesia mampu menyandingkan emas dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.  Namun, emas ganda putri selalu lepas.

Setelah lebih dari 29 tahun menunggu, Indonesia menggenggam medali emas bulu tangkis di sektor ganda putri di ajang Olimpiade melalui kerja keras pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Pasangan "emas" tersebut mengalahkan ganda China di Olimpiade Jepang pada awal Agustus 2021 untuk menghadirkan medali emas.

Medali ini sangat berharga karena melengkapi perolehan medali di cabang bulu tangkis.  Kemenangan mereka juga menjadi hadiah bagi bangsa Indonesia yang tengah berjuang melawan gelombang Covid varian Delta yang sangat mematikan.

Indonesia's Greysia Polii, left, and Apriyani Rahayu celebrate after defeating South Korea's Lee So-hee and Shin Seung-chan during their women's singles badminton semifinal match at the 2020 Summer Olympics, Saturday, July 31, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Dita Alangkara)Foto: AP/Dita Alangkara
Indonesia's Greysia Polii, left, and Apriyani Rahayu celebrate after defeating South Korea's Lee So-hee and Shin Seung-chan during their women's singles badminton semifinal match at the 2020 Summer Olympics, Saturday, July 31, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Dita Alangkara)



3. Medali emas sepak bola
Sepak bola adalah cabang olah raga favorit masyarakat Indonesia. Sayangnya, kecintaan publik Indonesia terhadap sepak bola dan tim nasional (timans) kerap berujung kecewa.

Dunia sepak bola Tanah Air lebih sering diwarnai dengan kabar duka atau mengecewakan.

Karena itulah kemenangan tim Garuda di final sepak bola ajang SEA Games Kamboja menjadi pengobat rindu. Terlebih, Indonesia harus menunggu 32 tahun untuk kembali merebut medali emas.
Terakhir kali tim Garuda menggenggam emas adalah pada 1991 di SEA Games di Manila, Filipina.

Indonesia membungkam Thailand 5-2 di partai puncak sepak bola SEA Games pada Selasa (16/5/2023) untuk menggapai medali emas.

Medali emas melengkapi torehan membanggakan pada Agustus 2022 lalu di mana timnas U-16 juga mampu menjadi juara Piala AFF U-16.

Southeast Asian Games - Football - Men's - Olympic National Stadium, Phnom Penh, Cambodia - May 16, 2023 Gold medallist Indonesia players celebrate on the podium during the medal ceremony REUTERS/Chalinee ThirasupaFoto: REUTERS/CHALINEE THIRASUPA
Southeast Asian Games - Football - Men's - Olympic National Stadium, Phnom Penh, Cambodia - May 16, 2023 Gold medallist Indonesia players celebrate on the podium during the medal ceremony REUTERS/Chalinee Thirasupa

 

4. Tuan rumah Asian Games
Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games pada 2018. Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah setelah Vietnam yang menang dalam bidding mundur pada 2014.

Sebelum menjadi tuan rumah pada 2018, Indonesia hanya sekali dipercaya menjadi host ajang olah raga terbesar di Asia itu pada 1962 atau lebih dari 56 tahun lalu sebelumnya.

Tidak heran kemudian jika ajang Asian Games yang berlangsung dua pekan dari Agustus-September 2018 disambut sangat meriah oleh publik Tanah Air.

Jakarta dan Palembang menjadi dua kota penyelenggara dan menyambut lebih dari 11.000 atlet. Indonesia juga sukses sebagai peserta dengan menempati peringkat 4 dengan torehan 31 medali emas.

2018 Asian Games – Opening ceremony - GBK Main Stadium – Jakarta, Indonesia – August 18, 2018 – A general view of fireworks during the opening ceremony. REUTERS/Willy KurniawanFoto: REUTERS/Willy Kurniawan
2018 Asian Games – Opening ceremony - GBK Main Stadium – Jakarta, Indonesia – August 18, 2018 – A general view of fireworks during the opening ceremony. REUTERS/Willy Kurniawan

 

5. Tuan rumah MotoGP

Setelah 25 tahun, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah balap MotoGP pada 2022. Terakhir kali Indonesia menjadi penyelenggara adalah pada 1997 di mana sirkuit utama adalah Sentul.

Penyelanggaraan MotoGP pada 2022 digelar di luar Jawa yakni di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Februari 2022.

Kendati banyak torehan sejarah dan pencapaian luar biasa, dunia olah raga pada lima tahun terakhir di era Jokowi juga diwarnai "momen kelam".

Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 lalu adalah noda yang sangat kelam dalam dunia olah raga Tanah Air bahkan dunia.  Insiden tersebut tidak hanya menewaskan 127 orang tetapi juga meninggalkan banyak trauma. Terlebih, kasus hukum tidak berjalan memuaskan.

Kegagalan Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 pada tahun ini juga menjadi peninggalan buruk era Jokowi.

Tragedi Kanjuruhan, Jokowi minta Liga 1 Dihentikan SementaraFoto: Tragedi Kanjuruhan, Jokowi minta Liga 1 Dihentikan Sementara
Tragedi Kanjuruhan, Jokowi minta Liga 1 Dihentikan Sementara



CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation