
Saingan Berat RI, 6 Macan Asia yang Siap Mengaum Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia -Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Asia dan Pasifik akan tumbuh lebih baik tahun ini. Salah satu penopangnya adalah pembatasan pandemi China yang diharapkan mendorong konsumsi, pariwisata, dan investasi.
Pembukaan kembali China berbalik dari strategi zero-Covid sebelumnya merupakan faktor utama yang membuat prospek pertumbuhan kawasan ini makin cerah.
Oleh sebab itu, ADB memperkirakan perekonomian di Asia dan Pasifik diproyeksikan akan tumbuh 4,8% pada tahun ini dan tahun depan, lebih baik dari tingkat pertumbuhan 4,2% pada 2022.
Laporan World Economic Outlook yang dirilis oleh International Monetary Fund (IMF) pada bulan April 2023, memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Filipina pada tahun 2023 adalah sebesar 6%, mengalahkan perkiraan pertumbuhan PDB India, Vietnam, Tiongkok, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Indonesia rupanya masuk daftar negara yang diramalkan IMF dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia dengan pertumbuhan 5%. Indonesia berada di bawah China yang pertumbuhannya diperkirakan sebesar 5,2%.
Membaiknya konsumsi dan investasi telah mendorong pemulihan di berbagai perekonomian regional, mengimbangi dampak dari kenaikan harga pangan dan energi akibat invasi Rusia ke Ukraina dan tekanan global lainnya. Pariwisata dan remitansi terus membaik seiring makin dilonggarkannya pembatasan pandemi.
Banyak perekonomian yang bergantung pada pariwisata mengalami pertumbuhan kedatangan pengunjung menuju tingkat sebelum pandemi.
Namun, risiko terhadap proyeksi ini tetap ada. Invasi Rusia ke Ukraina yang berkepanjangan atau makin parah dapat menimbulkan gejolak baru pada harga komoditas dan inflasi global, serta mendorong pengetatan moneter lebih lanjut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)