Market Insight

Sanggupkah Ganjar Pranowo Akhiri "Kutukan" IHSG Usai Lebaran?

mae, CNBC Indonesia
25 April 2023 15:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
  • Secara historis, sebelum pandemi IHSG menguat pasca Lebaran
  • Dua tahun terakhir, IHSG ditutup ambruk setelah Lebaran
  • Sentimen dari kebijakan The Fed dan pencalonan Ganjar Pranowo sebagai capres akan menjadi sentimen penggerak IHSG besok

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Indonesia akan dibuka kembali besok, Rabu (26/4/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diharapkan menguat besok dan memutus tren negatif dua tahun terakhir.

Pada perdagangan terakhir sebelum Lebaran, Selasa (18/4/23), IHSG ditutup di zona hijau dengan menguat 0,50% di posisi 6.821,80 secara harian.

Posisi tersebut adalah yang terkuat sejak 4 April 2023 atau delapan hari perdagangan.

Sebanyak 245 saham menguat, 276 saham melemah, sementara 204 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp. 11 triliun dengan melibatkan 17 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,15 juta kali.

Secara historis, IHSG sebenarnya selalu menguat pada hari pertama pasca Lebaran.

Pada periode 2013-2022 atau 10 tahun terakhir, IHSG ditutup di zona hijau sebanyak enam kali pasca Lebaran dan hanya empat kali melemah.

Pelemahan terjadi pasca Lebaran 2013, 2018, 2021, dan 2022.

Pada periode pra-pandemi, ada kecenderungan IHSG ditutup menghijau setelah Lebaran. Namun, nasib buruk IHSG justru terjadi pasca pandemi. Dalam dua tahun IHSG selalu melemah setelah libur panjang Lebaran.

Pada 2021, IHSG langsung ambruk 1,76% pasca libur Lebaran sementara pada 2022 anjlok 4,42%.

IHSG ambruk pada 2021 setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) siap ambil ancang-ancang untuk hawkish.



IHSG juga tumbang karena lonjakan kasus Covid-19. Bayangkan saja lebih dari 1,5 juta orang tercatat mudik. Dari random sampling kepolisian, sebanyak 60% pemudik teridentifikasi Covid-19. Bagi pasar kenaikan kasus infeksi Covid-19 menunjukkan adanya risiko.

Kekhawatiran tersebut terbukti karena setelah Lebaran, kasus Covid-19 meledak dan menjadi periode paling berdarah-darah.

Masuknya varian Delta, belum adanya vaksinasi masal, serta penyebaran selama Lebaran membuat kasus harian Covid melonjak dari 5.000an per hari menjadi 30.000an ribu pada Juni 2021.


Pada 2022, IHSG juga langsung ambruk pada hari pertama setelah libur Lebaran.

Berbagai sentimen eksternal telah menghiasi perdagangan selama seminggu terakhir. Mulai dari perkembangan perang Rusia-Ukraina yang diwarnai dengan embargo minyak oleh Uni Eropa.

Kemudian juga dilanjutkan dengan pengetatan moneter oleh bank sentral AS The Fed maupun Inggris Bank of England (BoE) dalam rangka untuk menjinakkan inflasi yang sudah mencapai level tertinggi dalam puluhan tahun.

The Fed menaikkan kebijakan 50 bps pada awal Mei 2022 atau pada saat pasar Indonesia masih libur. 

Lalu bagaimana dengan pergerakan IHSG pasca Lebaran tahun ini?

Pasca-lebaran, investor akan kembali bersiap mencermati setiap respons pasar global atas kebijakan moneter bank sentral global, terutama The Fed.

Terdekat, The Fed akan mengadakan rapat FOMC (Federal Open Market Committee)  terkait suku bunga dan kebijakan moneter lainnya pada 2-3 Mei mendatang.

Dari dalam negeri, sentimen terbesar datang dari pengumuman Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) PDI-Perjuangan.

Partai penguasa tersebut akhirnya mengumumkan pencalonan Ganjar sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri, Jumat (21/4/2023).

Seberapa besar dampak pencalonan Ganjar kepada pergerakan IHSG mearik ditunggu besok.
CNBC Indonesia Research

[email protected]

(mae/mae)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation