Lagi Mati Suri, Harga Batu Bara Ambruk 8% dalam Empat Hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara belum juga membaik. Pada perdagangan Rabu (8/3/2023), harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 182,25 per ton. Harganya melandai 0,55%.
Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren negatif harga batu bara yang melemah sejak akhir pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan terakhir, harga batu bara anjlok 7,95%.
Harga batu bara terus melandai karena proyeksi memperkirakan permintaan batu bara akan melemah. Harga pasir hitam juga jeblok setelah harga gas ambruk. China sebagai konsumen terbesar batu bara di dunia memang sudah menunjukkan peningkatan impor.
Badan Kepabeanan China mencatat impor batu bara Tiongkok pada Januari-Februari 2023 menembus 60,64 juta ton. Jumlah tersebut melonjak 71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (35,39 juta ton).
Namun, kenaikan permintaan dari China juga dibarengi kabar buruk. Permintaan batu bara dari Tiongkok diperkirakan akan melambat karena aktivitas industri mereka belum sekencang yang diperkirakan.
Utilisasi pembangkit listrik batu bara China pun baru ada di kisaran 50-60% pada Februari 20023, menurun dibandingkan 70% pada Januari.
Pasokan batu bara di China pun kini menumpuk dan jauh lebih besar dibandingkan rata-rata dalam lima tahun terakhir.
Korea Selatan dan Jepang sudah meningkatkan impor pada Januari dan Februari tahun ini.
Impor batu bara Korea Selatan diperkirakan akan mencapai 23,5 juta ton pada Janauri-Maret tahun ini. Jumlah tersebut 1 juta ton lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Namun, impor dari Jepang dan Korea Selatan diproyeksi melemah setelah kuartal I-2023 sejalan dengan berakhirnya musim dingin.
Permintaan dari Eropa juga diproyeksi akan melandai. Pasokan batu bara di pelabuhan barat laut Eropa kini berada di kisaran 5,52 juta ton. Jumlah tersebut 2,8 juta lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pasokan batu bara yang menumpuk disebabkan penggunaan listrik yang lebih rendah selama musim dingin. Suhu udara yang lebih hangat membuat penggunaan pemanas ruangan berkurang.
Pasokan gas di Eropa pun kini masih berada di atas 50%. Kondisi ini membuat harga gas terus melandai dan berimbas pada harga batu bara yang menjadi energi alternatifnya.
Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) melemah 2,38% sehari kemarin ke posisi 42,34 euro per mega-watt hour (MWh). Harga tersebut adalah yang terendah sejak Agustus 2021.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Jadi Komoditas Andalan RI, Batu Bara Tetap Primadona 2023?
(mae/mae)