Market Commentary

Misteri Investor Kakap di IPO Pertamina Geothermal

Research - Susi Setiawati, CNBC Indonesia
02 February 2023 09:47
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE) Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). (Dok. PGE)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bakal kedatangan investor kakap dalam pelaksanaan penawaran umum saham atau initial public offering (IPO).

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan ada entitas yang berpartisipasi dalam IPO PGEO, dia mengatakan keikutsertaan investor asing merupakan bagian dari Indonesia Investment Authority (INA). Diketahui Mandiri Sekuritas merupakan penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO PGE.

Oki mengatakan salah satu investor PGEO berasal dari Timur Tengah. "Salah satunya (middle east), dibawa oleh Indonesia Investment Authority (INA). INA participate as well," ucapnya.

Oki tidak menjelaskan persentase saham yang akan ikut dicaplok oleh investor asal Timur Tengah tersebut. Diketahui, PGEO akan menawarkan sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor.

PGEO menetapkan kisaran harga perdana di rentang Rp820-Rp945 sehingga dana IPO yang berpotensi diraih mencapai Rp9,78 triliun dan serendah-rendahnya Rp8,48 triliun.

Oki juga mengatakan untuk IPO PGEO, sudah ada investor strategis yang sangat besar sekali yang berpartisipasi. Ini menunjukkan investor asing tertarik masuk ke kita dibandingkan dengan emerging market lain.

Oki juga mengatakan Mandiri Sekuritas akan membawa IPO dengan emisi di atas Rp 1 triliun.

Ia juga menambahkan, "Di bonds memang foreign investor lebih rendah. Jumlahnya sekitar 15% dari total capital market. Jadi makanya market bond itu obligasi rupiah sangat resilien, apapun kondisi global korporasi lokal tetap bisa menerbitkan obligasi baru. Memang yang kita butuhkan itu IPO atau penerbitan obligasi yang besar dan bagus seperti semester ini yang kita kerjakan."

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), menyelenggarakan usaha di bidang panas bumi dari sisi hulu atau sisi hilir serta kegiatan usaha lain yang terkait kegiatan usaha di bidang panas bumi.

PGEO menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, untuk penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Seluruh dana IPO akan digunakan untuk beberapa hal, yakni sekitar 85% akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan hingga 2025, dengan rincian:

- 55% akan digunakan sebagai capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional PGEO saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi cogeneration technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing PGEO. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak-Gunung Sinabung.

- 33% akan digunakan untuk capex pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional PGEO saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi cogeneration technology, untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang-Darajat.

- 12% akan digunakan untuk capex atau investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.

Lalu sisanya dari 85% tadi, sekitar 15% atau sebanyak-banyaknya sampai dengan US$ 100juta yang diperoleh dari IPO akan digunakan Perseroan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI sebagai Facility Agent.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Coba Cek Deh, Bener Nggak IPO ELIT Membludak Hingga 222 Kali?


(saw/ayh)
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading