Newsdata

Sejak 2011, Produksi Daging Sapi di Indonesia Tak Stabil

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
25 January 2023 16:40
Penjual melayani pembeli di Pasar Jabon kawasan Jakarta, Selasa (3/1/2023). Harga daging sapi di DKI Jakarta di setelah Nataru  terpantau ada di harga tinggi. (CNBC Indonesia / Tri Susilo)
Foto: Penjual melayani pembeli di Pasar Jabon kawasan Jakarta, Selasa (3/1/2023). Harga daging sapi di DKI Jakarta di setelah Nataru  terpantau ada di harga tinggi. (CNBC Indonesia / Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) merilis beberapa negara dengan produksi daging sapi terbesar di dunia. Berdasarkan data tersebut, mayoritas daging sapi di produksi oleh Negeri Paman Sam mencapai 12,82 juta metrik ton. Lantas bagaimana Indonesia?

Dalam daftar tersebut tentunya Indonesia belum masuk negara dengan produsen daging sapi terbesar di dunia. Indonesia sendiri masih menyandang status sebagai importir daging. Berdasarkan data BPS saja, pada tahun 2021 impor daging sejenis lembu atau sapi mencapai273,53 ribu ton pada 2021. Angka ini naik 22,43% dari tahun sebelumnya.

Dengan impor, artinya produksi daging sapi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah produksi daging sapi di Indonesia sebanyak437.783 tonpada 2021. Jumlah ini turun 3,45% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 453.418 ton.

Jika melihat data di atas, Produksi daging sapi di Indonesia bergerak fluktuatif cenderung turun dalam satu dekade terakhir. Pada 2011, produksi daging sapi tercatat sebesar 485.335 ton.

Tahun 2016 produksi daging sapi di Indonesia mampu mencatatkan level tertingginya sebesar 518.484 ton. Kendati demikian, kinerja ini tak bisa berlanjut. Bahkan ketika pandemi Covid-19 tahun 2020 produksi daging sapi di Indonesia mencatatkan level terendah sejak 2011 yakni hanya di 453.418 ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation