Market Commentary

Mau Punya Dirut Baru, Kok Saham Krakatau Steel (KRAS) Loyo?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
17 January 2023 15:12
Krakatau Steel
Foto: dok Krakatau Steel

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terpantau melemah pada perdagangan sesi II Selasa (17/1/2023), di tengah rencana perseroan yang bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

Hingga pukul 14:50 atau 10 menit menjelang berakhirnya perdagangan hari ini, saham KRAS melemah 0,66% ke posisi Rp 300/saham.

Saham KRAS sudah ditransaksikan sebanyak 747 kali dengan volume sebesar 8,58 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 2,59 miliar.

Hingga pukul 14:50 WIB, di order bid atau beli, ada 19.459 lot antrian beli di harga Rp 300/saham. Sedangkan di order offer atau jual, ada 15.350 lot antrian jual di harga Rp 302/unit.

KRAS akan mengadakan RUPSLB pada 18 Januari 2023 di Gedung Krakatau Steel, Jakarta Selatan. Dalam agenda RUPSLB ini, KRAS akan menentukan direktur utama yang akan ditunjuk langsung oleh Menteri BUMN, Erick Tohir.

Diketahui bahwa direktur sebelumnya yakni Silmy Karim mengatakan bahwa dia telah mengusulkan nama penggantinya kepada Menteri BUMN Erick Thohir dalam paparan publik KRAS pada 30 Desember 2022.

Silmy Karim mengatakan bahwa nama pengganti dirinya akan diumumkan pada RUPSLB 18 Januari 2023 dan keputusan terkait pengganti dirinya ada dalam kewenangan Menteri BUMN Erick Tohir.

Saat ini posisi yang ditinggalkan Silmy Karim untuk sementara dijabat oleh Purwono Widodo yang berperan sebagai Plt. Direktur Utama. Beliau sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Krakatau Steel.

Diketahui Silmy Karim menjabat sebagai Direktur Utama di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak 06 September 2018 dan berakhir pada 03 Januari 2022. Silmy Karim sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi KRAS

Salah satu restrukturisasi yang dilakukan di Krakatau Steel adalah dalam hal restrukturisasi utang. Proses restrukturisasi ini memakan waktu lebih dari 1 tahun dan selesai dengan baik ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian restrukturisasi hutang pada tanggal 12 Januari 2020 antara Krakatau Steel dengan 10 krediturnya.

Selain itu, anak usaha KRAS yaitu PT Krakatau Tirta Industri (KTI) berencana membangun Water Treatment Plant (WTP) baru berkapasitas 600 liter/detik untuk memenuhi prospek pasar baru yang berasal dari sektor industri baja hingga petrokimia.

Menurut Alugoro Mulyowahyudi selaku Direktur Utama PT Krakatau Tirta Industri mengatakan WTP ini nantinya akan menggunakan material baja dan akan menjadi WTP baja pertama yang dibangun oleh KTI dalam rangka hilirisasi produk baja $KRAS.

Dengan pembangunan WTP ini, kemampuan supply air KTI di Cilegon akan bertambah menjadi 3.000 liter/detik.

Selain itu, KTI juga akan membangun jaringan distribusi baru di Kawasan Industri Krakatau sepanjang lebih dari 2,5 kilometer yang direncanakan selesai pada akhir tahun ini bersamaan dengan peningkatan kehandalan mekanikal, elektrikal, dan instrumentasi melalui otomasi sistem.

Investasi pembangunan WTP senilai Rp300 miliar akan didanai oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation