Market Commentary

Diborong Direksi, Saham Bank Mandiri (BMRI) Melesat 1%

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 January 2023 10:04
FILE PHOTO: Bank Mandiri's logo is seen at the bank's headquarters in Jakarta, Indonesia February 23, 2016. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi besar yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Rabu (4/1/2023).

Per pukul 09:45 WIB, saham BMRI melesat 1,01% ke posisi harga Rp 10.050/unit. Saham BMRI pun kembali diperdagangkan di kisaran harga Rp 10.000.

Bahkan, saham BMRI juga menjadi saham yang mampu menahan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I hari ini, di mana saham BMRI membantu menahan koreksi IHSG mencapai 4,82 indeks poin.

Melesatnya harga saham BMRI terjadi setelah Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi memborong 100.000 saham perseroan.

Transaksi memang sudah dilaksanakan pada 9 Desember 2022 di harga Rp 9.950, sehingga nilai pembeliannya mencapai Rp 995 juta.

"Tujuan transaksi, investasi," ungkap Darmawan Junaidi dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (4/1/2023).

Sebelum transaksi, Darmawan memiliki 2.106.100 saham BMRI atau sekitar 0,00451307%. Setelah transaksi menjadi 2.206.100 saham atau sekitar 0,00472736%.

Tak hanya Direktur Utama Bank Mandiri, sebelumnya, Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Riduan memborong sebanyak 40.000 lembar saham BMRI.

Transaksi pembelian tersebut dilakukan pada 28 Desember 2022 yang pada saat itu harga saham BMRI seharga Rp 9.900 per saham. Transaksi tersebut bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Dengan demikian, kepemilikan saham Riduan bertambah dari sebelum 1,942 juta lembar saham atau 0,0041% menjadi 1,982 juta lembar saham atau 0,0042%.

Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 48.090 lot transaksi saham BMRI hingga pukul 09:45 WIB. Adapun secara terperinci, sudah ada 2.524 lot antrian pada order bid atau beli di harga Rp 10.050/unit. Sedangkan di order offer atau jual, sudah ada 6.180 lot antrian di harga Rp 10.075/unit.

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation