Newsdata
Duh! Begini Ramalan Ekonomi Global Tahun 2023, Berani Baca?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca menghadapi berbagai tantangan di tahun 2022 akibat perang Rusia-Ukraina Februari 2022 lalu, perekonomian global tahun 2023 nyatanya masih akan tetap dihadapkan oleh tantangan bahkan ancaman resesi yang masih menjadi mimpi buruk bagi negara-negara di dunia.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang diselimuti rasa optimis, tahun ini justru berbalik arah didampingi rasa waspada karena ramalan 'gelap' ekonomi global ke depan. Hal ini diperkuat dari berbagai forecast dari lembaga/institusi mengarah pada satu kesimpulan yakni 2023 akan menjadi tahun yang berat.
Lembaga multinasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia hingga lembaga rating dunia seperti Fitch Ratings dan Moody's Analytics ramai-ramai memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2023 berkali-kali.
Kendati demikian, Bank Dunia masih memproyeksikan ekonomi global tahun 2023 akan tumbuh di angka 3%. Proyeksi ini lebih tinggi jika dibandingkan proyeksi lembaga lain seperti OECD dan IMF.
IMF sudah memangkas proyeksi ekonomi global 2023 dari 4,4% pada forecast Januari, 3,2% pada April, dan menjadi 2,7% pada forecast Oktober.
Sementara, Fitch Ratings memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2023 dari 1,7% menjadi1,4%. Sementara itu, Moody's memproyeksi ekonomi global hanya akan tumbuh 2,3% pada tahun depan dari 2,7% pada 2022.
Sejumlah faktor diperkirakan akan membebani pertumbuhan ekonomi global mulai dari ketatnya kebijakan moneter di sejumlah negara, perang Rusia-Ukraina, lonjakan inflasi, ancaman resesi, hingga melambatnya perdagangan global.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Duh Amerika! Isu Resesi Belum Selesai Kini Terancam Gridlock
(aum/aum)