Newsdata

Umur Batu Bara RI Ternyata Lebih Panjang Dari Gas Bumi

Research - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
23 December 2022 08:05
Tambang terbuka Banks Group Shotton di Northumberland, Britain, Foto: REUTERS/Barbara Lewis

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tak kenal komoditas andalan Indonesia, dia adalah Batu bara, minyak bumi, dan gas bumi. Ulahnya, Indonesia berhasil meraup durian runtuh apalagi pasca perang Rusia-Ukraina utamanya untuk komoditas baru bara.

Batu bara dan migas merupakan sumber daya energi tak terbarukan yang dapat habis jika dieksploitasi terus menerus.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), stok batu bara Indonesia masih bisa dieksploitasi sekitar 62 tahun lagi, sedangkan gas bumi hanya 35 tahun, dan minyak bumi 20 tahun.

BPS menghitung estimasi umur sumber daya ini dari rasio antara stok fisik (cadangan) pada akhir 2021 dengan tingkat ekstraksinya dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun sisa umurnya' relatif pendek, dalam beberapa tahun ke depan Indonesia tampaknya masih akan bergantung pada energi fosil tersebut. Jika melihat Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, bauran sumber energi di Indonesia tetap akan didominasi batu bara sampai 2030.

"Bauran energi pada tahun 2030 diproyeksikan 59,4% batu bara, 15,4% gas bumi (termasuk LNG), 24,8% energi baru terbarukan (EBT) dan 0,4% bahan bakar minyak (BBM)," kata PLN dalam RUPTL tersebut.

RUPTL itu memproyeksikan kapasitas pembangkitan listrik berbasis batu bara Indonesia akan naik dari 194.558 GWh (2021) menjadi 264.260 GWh (2030).

Kemudian pembangkitan listrik berbasis gas bumi diproyeksikan naik dari 48.154 GWh (2021) menjadi 68.724 GWh (2030), sedangkan listrik berbasis BBM dikurangi dari 10.222 GWh (2021) menjadi 1.798 GWh (2030).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)

[Gambas:Video CNBC]