
Impor Indonesia Melonjak, China Tetap Number One!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia selama Januari-September 2022 meningkat US$40.270,5 juta atau 28,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh bertambahnya nilai impor migas yakni US$ 13.819,0 juta atau 80,21% dan nonmigas US$ 26.451,5 juta atau meningkat 21,68%.
Berdasarkan catatan BPS, dari keseluruhan impor Indonesia selama Januari-September 2022, sebesar 71,68% kebutuhan impor Indonesia berasal dari sepuluh negara asal utama. Negara mana saja? simak daftarnya.
Tiongkok menempati posisi pertama, yaitu mencapai 28,23% dari total impor Indonesia. Posisi China sebagai mitra dagang utama Indonesia memang tidak pernah goyah.
Negara asal berikutnya adalah Singapura yakni sebesar 8,34%, diikuti oleh Jepang sebesar 7,10%, Malaysia mencapai 5,34%, Korea Selatan 4,9%, Amerika Serikat sebesar 4,89%, Thailand sebesar 4,81%, kemudian diikuti oleg Australia sebesar 4,09%, Vietnam 2,03 %, dan Taiwan 1,95%.
Sementara, Jika dilihat berdasarkan kelompok negara, impor terbesar selama Januari-September 2022 berasal dari kelompok negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Lainnya US$86.697,0 juta yakni sebesar 48,30%, diikuti Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebesar US$38.704,5 juta atau 21,56%. Berikut persentase impor dari negara ASEAN.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)