
Update Polling CNBC Indonesia
Konsensus Pasar: Inflasi April 0,14% MtM, 3,49% YoY
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 April 2018 13:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju inflasi pada April 2018 diperkirakan masih 'jinak'. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebab tekanan inflasi yang perlu mendapat perhatian.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan mengumumkan rilis inflasi April pada 2 Mei mendatang. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi secara bulanan (month-to-month/MtM) sebesar 0,14%, tahunan (year-on-year/YoY) 3,49%, dan inflasi inti tahunan 2,72%.
Sebagai informasi, inflasi MtM pada Maret adalah 0,19%. Kemudian inflasi YoY ada di 3,40% dan inflasi inti YoY sebesar 2,67%.
Eugenia Fabon Victorino, Ekonom ANZ, memperkirakan inflasi April didorong oleh kenaikan harga sejumlah bahan pangan seperti cabai dan daging ayam ras. Namun inflasi masih terkendali karena harga-harga yang diatur pemerintah tidak ada kenaikan.
"Kami memperkirakan tarif listrik tidak ada kenaikan karena kebijakan pemerintah," kata Victorino.
Juniman, Ekonom Maybank, mengatakan musim panen raya membantu inflasi April akan tetap terkendali. Utamanya harga beras tentu akan turun karena pasokan yang bertambah.
Namun, dia menyebutkan risiko tekanan inflasi berasal dari nilai tukar. Sepanjang April, rupiah melemah 0,91% secara point-to-point.
"Dampak pelemahan rupiah adalah di imported inflation. Harga produk-produk impor naik," ujar Juniman.
Bank Indonesia
Sementara itu, survei Bank Indonesia (BI) menyebutkan inflasi pada April 2018 sebesar 0,12% MtM. Inflasi YoY diperkirakan 3,44%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain bawang merah, bawang putih, dan cabai merah. BI menegaskan, telah menginstruksikan kepada seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) maupun kantor perwakilan BI untuk menjaga komponen volatile food jelang bulan Ramadan.
Terkait pelemahan kurs, BI menegaskan tidak akan ragu untuk menyesuaikan suku bunga acuan bila depresiasi dinilai mengancam pencapaian target inflasi. Untuk tahun ini, BI menargetkan inflasi berada di kisaran 3,5% plus minus 1.
"Apabila tekanan terhadap nilai tukar berlanjut dan berpotensi menghambat pencapaian sasaran inflasi dan mengganggu stabilitas sistem keuangan, BI tidak menutup ruang untuk penyesuaian suku bunga secara hati-hati, terukur, dan data dependent," tegas Agus pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan mengumumkan rilis inflasi April pada 2 Mei mendatang. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi secara bulanan (month-to-month/MtM) sebesar 0,14%, tahunan (year-on-year/YoY) 3,49%, dan inflasi inti tahunan 2,72%.
Sebagai informasi, inflasi MtM pada Maret adalah 0,19%. Kemudian inflasi YoY ada di 3,40% dan inflasi inti YoY sebesar 2,67%.
Institusi | Inflasi MtM (%) | Inflasi YoY (%) | Inflasi Inti YoY (%) |
Mirae Asset | 0.17 | 3.49 | - |
ING | 0.1 | 3.5 | - |
Danareksa | 0.1 | 3.42 | - |
CIMB Niaga | 0.24 | 3.56 | - |
Standrad Chartered | 0.23 | 3.55 | 2.72 |
Bank Permata | 0.13 | 3.45 | 2.72 |
Mandiri Sekuritas | 0.14 | 3.46 | 2.68 |
Bank Danamon | 0.1 | 3.41 | 2.66 |
BCA | 0.17 | 3.49 | 2.74 |
ANZ | 0.47 | 3.8 | 2.89 |
Maybank | 0.1 | 3.42 | 2.71 |
MEDIAN | 0.14 | 3.49 | 2.72 |
Eugenia Fabon Victorino, Ekonom ANZ, memperkirakan inflasi April didorong oleh kenaikan harga sejumlah bahan pangan seperti cabai dan daging ayam ras. Namun inflasi masih terkendali karena harga-harga yang diatur pemerintah tidak ada kenaikan.
"Kami memperkirakan tarif listrik tidak ada kenaikan karena kebijakan pemerintah," kata Victorino.
Juniman, Ekonom Maybank, mengatakan musim panen raya membantu inflasi April akan tetap terkendali. Utamanya harga beras tentu akan turun karena pasokan yang bertambah.
Namun, dia menyebutkan risiko tekanan inflasi berasal dari nilai tukar. Sepanjang April, rupiah melemah 0,91% secara point-to-point.
![]() |
Bank Indonesia
Sementara itu, survei Bank Indonesia (BI) menyebutkan inflasi pada April 2018 sebesar 0,12% MtM. Inflasi YoY diperkirakan 3,44%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain bawang merah, bawang putih, dan cabai merah. BI menegaskan, telah menginstruksikan kepada seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) maupun kantor perwakilan BI untuk menjaga komponen volatile food jelang bulan Ramadan.
Terkait pelemahan kurs, BI menegaskan tidak akan ragu untuk menyesuaikan suku bunga acuan bila depresiasi dinilai mengancam pencapaian target inflasi. Untuk tahun ini, BI menargetkan inflasi berada di kisaran 3,5% plus minus 1.
"Apabila tekanan terhadap nilai tukar berlanjut dan berpotensi menghambat pencapaian sasaran inflasi dan mengganggu stabilitas sistem keuangan, BI tidak menutup ruang untuk penyesuaian suku bunga secara hati-hati, terukur, dan data dependent," tegas Agus pekan lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)
Tags
Related Articles
Most Popular
Recommendation
