Dilema Strategis Hubungan RI-China: Antara Balancing & Peluang Ekonomi

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com
Laporan terbaru yang dirilis oleh United Nations Development Programme (UNDP) mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia 2024 menunjukkan Indonesia menempati peringkat enam di kawasan ASEAN.
Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, dan Vietnam. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah Indonesia masih bisa mengejar ketertinggalan tersebut? Dan bagaimana caranya?
Beberapa bulan lalu, fenomena hashtag #KaburAjaDulu sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, khususnya anak muda. Fenomena ini menunjukkan banyak orang, terutama generasi muda, mulai mempertimbangkan untuk pergi ke luar negeri sebagai salah satu cara untuk memperbaiki nasib mereka.
Mereka melihat bahwa kesempatan di luar negeri lebih banyak, mengingat berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun sosial. Di sisi lain, ada juga suara-suara dari pejabat publik yang berpendapat bahwa fenomena ini mencerminkan kurangnya semangat nasionalisme di kalangan anak muda dan kita belum bisa bersaing menjadi warga dunia kelas dunia, atau World Class Citizen.
Pentingnya Menciptakan World Class Citizen
Kebijakan untuk menciptakan World Class Citizen adalah sebuah langkah strategis yang dirancang oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Ini bukan hanya soal meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tetapi juga tentang mempersiapkan individu yang siap bersaing di kancah global, terlebih lagi dalam kawasan ASEAN yang semakin terintegrasi.
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia perlu memiliki warga negara yang tidak hanya berkompeten di tingkat nasional. Akan tetapi juga mampu bersaing dan berkontribusi secara efektif di tingkat internasional.
Mewujudkan World Class Citizen berarti meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan, dan pemahaman terhadap budaya internasional. Beberapa upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti perubahan kebijakan pendidikan dengan penerapan kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan dapat membuka lebih banyak akses pendidikan global bagi siswa dan tenaga pendidik.
Selain itu, program-program seperti student mobility, guru penggerak, dan berbagai inisiatif lainnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global dan kemampuan siswa Indonesia dalam beradaptasi dengan perkembangan dunia yang semakin cepat.
Sayangnya, meskipun ada berbagai program yang menjanjikan, kebijakan ini tampaknya belum dilanjutkan secara konsisten dalam kebijakan pendidikan yang ada saat ini. Akibatnya, dampak yang diharapkan dari program-program tersebut belum bisa dirasakan secara langsung dalam waktu dekat.
Pentingnya Program Mobilitas dan Pertukaran Pelajar
Jika Saya melihat ke belakang, sebelum program student mobility menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir, saya pribadi memiliki pengalaman bekerja di sebuah kampus asing di Korea Selatan sekitar 15 tahun yang lalu.
Pada waktu itu, saya banyak terlibat dalam Immersion Programme bagi siswa-siswa Indonesia yang ingin merasakan pengalaman belajar di luar negeri. Program ini memungkinkan para siswa untuk pergi ke Korea Selatan selama 1-2 minggu, di mana mereka tidak hanya mempelajari aspek bisnis, tetapi juga berinteraksi langsung dengan budaya dan masyarakat setempat.
Meskipun durasinya singkat, program-program semacam ini memberikan dampak yang sangat signifikan pada perkembangan karir peserta ke depan.
Sekitar sepuluh tahun setelah itu, saya sering menerima pesan-pesan dari alumni yang berterima kasih dan mengungkapkan bahwa pengalaman yang mereka peroleh selama program tersebut sangat berharga, meskipun hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat.
Mereka menyadari bahwa program ini telah membuka wawasan mereka, memperluas jaringan, dan membentuk pola pikir yang lebih global. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengalaman internasional bagi para siswa dalam mengembangkan diri mereka untuk menjadi World Class Citizen yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.
Selain program-program seperti itu, ada juga berbagai inisiatif yang didanai oleh pemerintah atau organisasi internasional, seperti American Field Service (AFS), Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) dan lain sebagainya.
Program-program semacam ini telah dikenalkan lebih awal, dan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar tentang berbagai budaya dan sistem pendidikan luar negeri. Semua pengalaman tersebut membantu mereka untuk lebih siap bersaing di tingkat global, sekaligus membentuk karakter dan mindset yang lebih terbuka dan multikultural.
Pentingnya Kebijakan yang Mendukung Pengembangan Pendidikan Berkualitas
Untuk mewujudkan tujuan menjadi World Class Citizen, Indonesia harus lebih memprioritaskan kebijakan yang mendukung pengembangan pendidikan yang lebih baik, inklusif, dan berbasis pada keterampilan, baik soft skills maupun hard skills.
Pendidikan tidak hanya harus mengajarkan pengetahuan teoritis, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengasah keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja global. Hal ini dapat mencakup keterampilan dalam teknologi, kewirausahaan, komunikasi antarbudaya, dan kemampuan beradaptasi dalam lingkungan yang terus berubah.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk melanjutkan dan memperluas program-program internasional seperti student exchange dan internship internasional, yang dapat memberikan pengalaman berharga bagi siswa dan membantu mereka membangun jejaring global.
Dalam hal ini, sektor swasta juga bisa turut berperan dengan membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan diri dalam konteks internasional, melalui program magang atau pelatihan di perusahaan-perusahaan global.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara dengan warga negara kelas dunia, kita perlu memiliki kebijakan pendidikan yang tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas hidup, tetapi juga pada pengembangan kualitas manusia yang mampu beradaptasi dan berkompetisi di tingkat global.
Program-program yang mendukung mobilitas pelajar, pertukaran budaya, dan peningkatan keterampilan harus menjadi perhatian utama, agar generasi muda Indonesia dapat bersaing di kancah internasional dan membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dalam Indeks Pembangunan Manusia di masa depan.