Kabar Gembira! 2.000 Rumah Kumuh di Jakarta Bakal Direnovasi di 2026
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) bakal merenovasi lebih banyak rumah tidak layak huni (RTLH) di Jakarta pada 2026. Adapun jumlahnya mencapai sekitar 2.000 unit rumah.
Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara) dalam agenda Bakti Sosial Kementerian PKP ke warga Menteng Tenggalun, Jakarta Pusat. "Buat tahun depan, berarti mulai besok, kita akan tingkatkan renovasi rumah massal sebanyak 2.000 rumah di Jakarta," kata Ara dalam paparannya, Rabu (31/12/2025).
Adapun renovasi RTLH tersebut sudah termasuk dua rumah yang kini sedang dalam tahap pembangunan, yakni rumah milik Sapri dan Tatang. "Tahun ini, kita sudah merenovasi dua rumah yang tidak layak huni," lanjut Ara.
Secara terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati mengatakan untuk 50 unit RTLH di Jakarta akan menggunakan dana gotong royong dari Menteri Ara dan rekanannya serta tidak menggunakan APBN.
"Untuk yang 50 rumah pertama, menggunakan dana gotong royong ya. Dari Pak Menteri (Ara) dan juga beberapa teman-teman Pak Menteri memiliki niat untuk merenovasi rumah," kata Sri.
Adapun program renovasi rumah ini merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian PKP untuk memenuhi backlog renovasi rumah tak layak huni yang masih cukup besar di Indonesia, yakni mencapai 26,9 juta unit.
"Karena backlog untuk kualitas atau backlog terkait dengan rumah yang tidak layak huni, PR-nya masih banyak nih, 26,9 juta di Indonesia," ujar Sri.
Oleh karena itu, Kementerian PKP akan mempercepat proses renovasi RTLH, terutama di Jakarta yang saat ini masih cukup banyak.
Tak hanya itu saja, khusus pemukiman padat di kawasan Menteng, Kementerian PKP bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan membenahi sehingga nantinya kawasan tersebut bisa menjadi kawasan pemukiman wisata.
"Kita akan rapikan pemukiman di sini, sekaligus agar menjadi salah satu pusat ekonomi baru di Jakarta. Kita akan tata agar lebih rapi, nanti UMKM di sini bisa lebih maju," ungkap Ara.
Kementerian PKP menungkapkan pembenahan pemukiman padat Menteng akan dimulai pada Januari 2026.
"Jadi pertengahan Januari, Pak Menteri minta saya paparan terkait kawasan secara lengkap. Mulai dari pinggir sungainya diapain, parkirnya gimana. Terus kemudian disitu kalau ada toilet umumnya ada dimana, mau sholat dimana dan lain-lain," ucap Sri.
Sebelumnya, Kementerian PKP tengah membangun ulang rumah 3x4 meter di Menteng yang dihuni 11 orang. Adapun pemiliknya yakni Tatang. Saat ini, progresnya sudah mencapai 70%.
Tercantum ukuran bangunan nantinya 2,84 x 5 meter. Rumah akan dibuat dua lantai berisi kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga, dan dapur.
Tak hanya Tatang, Sapri juga menjadi salah satu pemilik rumah kumuh yang saat ini sedang direnovasi oleh Kementerian PKP.
Di atas tanah berukuran 74,5 meter itu, bakal dibangun rumah berukuran 63,84 meter persegi. Rumah ini hanya satu tingkat dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi.
Adapun rumah Tatang dan rumah Sapri sudah mulai dibongkar dan dibangun ulang sejak pekan terakhir November 2025. Proyek bedah rumah tersebut dilakukan secara gotong royong antara jajaran Kementerian PKP dan pemerintah daerah.
Ara mengatakan kedua rumah tersebut akan selesai dibangun pada 24 Januari 2026. "24 Januari 2026, selesai, doain mudah-mudahan buat yang bagus," terang Ara.
(pgr/pgr)