MARKET DATA

PLN Bicara Beda Dampak Kerusakan Listrik Banjir Sumatra & Tsunami Aceh

Firda Dwi Muliawati,  CNBC Indonesia
30 December 2025 13:51
Direktur Utaman PNL Darmawan Prasodjo dalam Rakor Satgas Pemulihan Pasca Bencana dengan K/L daerah Terdampak. (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)
Foto: Direktur Utaman PNL Darmawan Prasodjo dalam Rakor Satgas Pemulihan Pasca Bencana dengan K/L daerah Terdampak. (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) membandingkan dampak kerusakan infrastruktur kelistrikan akibat bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra kali ini dengan peristiwa Tsunami Aceh tahun 2004 silam. Perusahaan mencatat adanya perbedaan skala kerusakan di antara kedua peristiwa besar tersebut, terutama pada sebaran titik gangguan jaringan listrik.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh saat ini memiliki dampak kerusakan infrastruktur yang jauh lebih luas dibandingkan tsunami yang melanda wilayah tersebut. Saat ini pihaknya terus fokus penanganan pasca bencana dengan tim di lapangan.

"Untuk bencana kali ini dibanding dengan Tsunami 2004 itu sangat berbeda. Pada saat Tsunami 2004, kerusakan sistem kelistrikan ada di 8 titik, sedangkan bencana kali ini di Aceh ada 422 titik. Jadi skalanya sangat berbeda, kali ini sangat masif," ungkap Darmawan dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pasca Bencana DPR, disiarkan daring, Selasa (30/12/2025).

Adapun, kecepatan pemulihan kelistrikan saat ini sangat bergantung pada akses transportasi untuk evakuasi material pengganti. Wilayah yang akses daratnya sudah terbuka dapat dipulihkan dengan cepat, namun terdapat beberapa daerah yang masih terisolasi seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang memaksa PLN menggunakan armada udara untuk mengangkut tiang listrik.

"Jadi ada tiga daerah tersebut kami mohon izin, untuk Aceh Tengah dengan Bener Meriah, evakuasi material kami masih menggunakan udara. Sedangkan untuk Aceh Tengah dengan Bener Meriah evaluasi 510 tiang listrik kami masih menggunakan Hercules dan juga udara sehingga dalam hal ini masih sekitar 70-80% yang sudah menyala," tambahnya.

Selain kendala akses, pihaknya juga menghadapi situasi dilematis di mana jaringan listrik utama di beberapa kabupaten seperti Aceh Utara dan Pidie Jaya sebenarnya sudah pulih hampir sempurna, namun listrik belum bisa dinyalakan ke rumah warga. Hal ini disebabkan karena puluhan ribu rumah pelanggan mengalami kerusakan parah atau masih tertimbun lumpur, sehingga berbahaya jika dialiri listrik.

"Jadi desanya sudah menyala tetapi rumah-rumah pelanggan PLN juga masih tertimbun dengan lumpur sehingga kami belum berani menyalakan Bapak, karena nanti bisa tersengat," terangnya.

Dengan begitu, pihaknya memastikan tim di lapangan tidak hanya fokus pada perbaikan jaringan eksternal, tetapi juga membantu pemulihan instalasi fasilitas publik vital. Pihaknya juga turut membantu membersihkan instalasi listrik di dalam gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas yang terdampak lumpur agar pelayanan kesehatan bisa segera beroperasi kembali.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Hari Lagi, PLN Targetkan Tower Listrik di Aceh Bakal Pulih


Most Popular
Features