9 Photos
Taiwan Siaga Perang, Ribuan Penerbangan Internasional Dibatalkan
Ketegangan geopolitik Asia kembali memanas. Kementerian Perhubungan Taiwan menyatakan lebih dari 100.000 penumpang penerbangan internasional terdampak.
Seseorang mengambil foto layar informasi penerbangan yang menunjukkan penerbangan yang dibatalkan di Bandara Taipei Songshan, Taiwan, Selasa (30/12/2025). Ketegangan geopolitik Asia kembali memanas. China menggelar latihan militer skala besar dengan mengerahkan 130 jet tempur dan 14 kapal perang untuk mengepung Taiwan, dalam manuver yang disebut sebagai yang paling ekstensif sejak 2022. (REUTERS/Ann Wang)
Dampak latihan tersebut langsung terasa pada sektor sipil. Kementerian Perhubungan Taiwan menyatakan lebih dari 100.000 penumpang penerbangan internasional berpotensi terdampak pada Selasa sementara sekitar 80 penerbangan domestik terpaksa dibatalkan. (REUTERS/Ann Wang)
China mengumumkan latihan militer sejak Senin. Latihan akan dilakukan di lima sisi perairan dan udara yang mengelilingi Taiwan. China pun melakukan latihan tembak langsung Selasa pagi. Hal ini membuat militer Taiwan berada dalam status siaga tinggi, bahkan siap melakukan latihan respons cepat, yakni prosedur pemindahan pasukan secara cepat jika latihan berubah menjadi serangan nyata. (REUTERS/Tsai Hsin-Han)
Sementara itu, dalam update terbaru Reuters, sebuah jet tempur Mirage 2000 Angkatan Udara Taiwan bersiap lepas landas di Pangkalan Udara Hsinchu, saat China melakukan latihan militer di sekitar Taiwan. (REUTERS/Tsai Hsin-Han)
Kementerian Pertahanan Taiwan juga mengunggah video persenjataan, termasuk sistem roket HIMARS buatan AS dengan jangkauan sekitar 300 kilometer (km), yang mampu menjangkau wilayah pesisir Provinsi Fujian di China selatan jika konflik terjadi. (REUTERS/Tsai Hsin-Han)
Hubungan China dan Taiwan makin panas beberapa bulan terakhir. Bagi China, Taiwan adalah provinsinya, sementara bagi Taiwan mereka adalah negeri berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Situasi tegang pasca AS mengizinkan pembelian senjata Taiwan US$ 11 miliar (sekitar 184 triliun). (REUTERS/Tsai Hsin-Han)