Benarkah Turis Asing ke Bali Turun? Pihak Imigrasi Ungkap Fakta Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan muncul beberapa video viral yang menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan ke Bali diduga menurun dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
Bagaimana fakta sebenarnya dari data pihak imigrasi? Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Agus Andrianto menyatakan hal sebaliknya.
"Kalau dari keimigrasian sebenarnya naik. Dalam periode satu bulannya naik. Cuman memang keberadaan mereka apakah mereka ada di homestay dan sebagainya ini tergantung daripada kondisi keuangan daripada wisatawan yang datang," katanya di kantor Kemenimipas, Senin (29/12/2025).
Sementara itu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mengklaim bahwa permintaan perjalanan udara masyarakat dari dan ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai - Bali meningkat. Tercatat sebanyak 82.445 penumpang lebih tinggi dari periode Nataru 2024/2025 yang berjumlah 81.500 penumpang.
"Kami memastikan layanan angkutan udara selama periode Nataru, termasuk dari dan ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai - Bali, berjalan dengan baik, aman dan lancar. Tingkat keterisian penumpang berada pada level tinggi dan maskapai telah merealisasikan penambahan penerbangan atau extra flight untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mencatat bahwa pada periode 18 hingga 29 Desember 2025, telah diterbitkan sebanyak 285 ijin terbang/ Flight Approval (FA) untuk extra flight dari dan ke I Gusti Ngurah Rai - Bali. Dari jumlah tersebut dan telah terealisasi 267 penerbangan, hal ini menunjukkan tingkat realisasi yang tinggi dan mencerminkan kesiapan serta optimalisasi operasional penerbangan dalam mendukung kebutuhan angkutan udara masyarakat selama periode libur akhir tahun.
Tingkat keterisian (load factor) penumpang pada sejumlah rute utama domestik tercatat tinggi. Salah satunya pada rute Jakarta (CGK) - Denpasar (DPS) yang mencatat rata-rata load factor sebesar 94 persen, dengan keterisian kelas bisnis mencapai 83 persen dan kelas ekonomi 94 persen. Pada rute tersebut, maskapai telah merealisasikan sebanyak 71 penerbangan tambahan (extra flight).
Tingginya tingkat keterisian ini menunjukkan bahwa kapasitas kursi yang disediakan oleh maskapai telah dimanfaatkan secara optimal, sekaligus mencerminkan besarnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan udara selama periode libur akhir tahun. Selain dari sisi keterisian penumpang, frekuensi penerbangan menuju Bali juga tetap terjaga.
Jumlah penerbangan rute CGK-DPS berada pada kisaran 32 hingga 45 penerbangan per hari dengan penyesuaian operasional yang lazim terjadi selama periode libur panjang.
Kinerja operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai - Bali tercatat sebagai berikut:
- Pergerakan pesawat harian sebanyak 467 penerbangan, atau tumbuh 10,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan secara kumulatif periode 18-28 Desember 2025 mencapai 4.787 penerbangan, atau tumbuh 2,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
- Pergerakan penumpang harian tercatat sebanyak 82.445 penumpang, dengan pergerakan kumulatif periode 18-28 Desember 2025 mencapai 768.949 penumpang.
- Realisasi extra flight kumulatif periode 18-28 Desember 2025 sebanyak 267 penerbangan.
- On Time Performance (OTP) kumulatif sebesar 67,48 persen, dengan load factor kumulatif 74,05 persen.
Ditjen Perhubungan Udara juga mencermati bahwa dinamika kunjungan wisatawan ke Bali saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca, genangan air (banjir) akibat curah hujan tinggi, serta penanganan sampah di sejumlah wilayah di Bali, namun demikian, faktor-faktor tersebut tidak berdampak terhadap aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Kami menegaskan bahwa seluruh aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan tetap menjadi prioritas utama. Pengawasan operasional terus kami lakukan, termasuk melalui kegiatan ramp check dan pengawasan tarif, agar layanan angkutan udara selama Nataru berjalan aman dan lancar," ujar Lukman.
(hoi/hoi)[Gambas:Video CNBC]