MARKET DATA

Bergeser, Puncak Arus Balik Nataru Diprediksi Jadi 4 Januari 2026

Verda Nano,  CNBC Indonesia
26 December 2025 21:45
Suasana stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat mulai dipadati oleh pemudik jelang libur Natal dan Tahun baru 2026, Senin (22/12/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat mulai dipadati oleh pemudik jelang libur Natal dan Tahun baru 2026, Senin (22/12/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan terjadi pada 4 Januari 2026. Hal ini mengalami pergeseran seiring adanya kebijakan pemerintah terkait work from anywhere (WFA) untuk para pekerja.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menjelaskan awalnya puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 2 Januari 2026. Namun dengan adanya kebijakan WFA, puncak arus balik akhirnya bergeser ke 4 Januari 2026.

"Ketika ada kebijakan pemerintah tentang WFA, ini ada pergeseran, ada pergeseran arus balik yang kita rencanakan tanggal 2 (Januari), kemungkinan bisa ke tanggal 4 (Januari)," katanya di Command Center Km 29, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, dikutip dari Detik.com Jumat (26/12/2025).

Oleh karena itu, Kakorlantas akan melakukan penebalan personel di sejumlah wilayah untuk mengantisipasi kepadatan pada arus balik Nataru. Ia memperkirakan sekitar 2,8 juta pemudik akan kembali ke Jakarta

"Maka dari itu, ada kebijakan-kebijakan penebalan personel pada saat nanti arus balik. Jadi harus kita persiapkan betul. Tanggal 2 nanti akan kita lihat, tanggal 4 kita harus antisipasi karena proyeksi daripada arus balik ini kan 2,8 juta," ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus menegaskan jumlah pemudik harus dikelola dengan baik untuk menjamin keamanan dan keselamatan orang yang balik ke Jakarta. Ia pun memastikan semua titik dari arah Jawa Timur, Bandung, maupun Sumatera akan diantisipasi.

"Yang ini nanti akan kita kelola karena pada saat arus balik itu nanti bersama-sama akan menuju ke Jakarta. Oleh sebab itu, dari Jakarta yang ke arah Sumatra dan baliknya, dari Jakarta yang ke Trans Jawa yang baliknya, ini harus kita kelola," kata Agus.

Saat ini pihaknya juga telah menyiapkan berbagai rencana untuk menghadapi seluruh kemungkinan kondisi di lapangan. Adapun, skenario rekayasa lalu lintas juga telah dipersiapkan guna mengantisipasi kepadatan arus balik.

Agus berharap arus balik dapat terurai pada waktu yang berbeda, seperti pada 2 atau 4 Januari, sehingga beban lalu lintas tidak terkonsentrasi pada satu hari. Namun demikian, jajaran kepolisian tetap siap apabila puncak arus balik terjadi pada 4 Januari.

"Kalau arus balik kan dari lajur 2 ketemu lajur 4, jadi kan berkurang. Tetapi kan bagaimana yang dari Jawa Barat crossing-nya nanti akan kita lihat di kilometer 66 nanti akan crossing, nanti akan kita kelola," tambahnya.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas! Ini Tanggal 'Neraka' Puncak Arus Mudik-Balik di Libur Nataru


Most Popular
Features