Jakarta, CNBC Indonesia - Satu bulan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi di Pulau Sumatra, korban meninggal terus bertambah. Namun jumlah pengungsi kian mengalami penurunan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari melaporkan per hari ini, Jumat (26/12/2025) pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal bertambah 2 orang menjadi 1.137 jiwa.
"Ada penambahan di Aceh dan Sumatra Barat, sehingga total korban meninggal per hari ini Jumat, 26 Desember 2025 itu menjadi 1.137 jiwa," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers.
Dari paparanya, korban meninggal di Aceh mencapai 504 jiwa, Sumatra Utara 371 jiwa, dan Sumatra Barat 262 jiwa.
Abdul Muhari mengatakan bahwa masih ada 163 nama dalam pencarian Basarnas melalui operasi pencarian di beberapa kabupaten/kota di tiga provinsi tersebut. Dari paparannya, korban hilang di tiga provinsi tersebut turun 10 orang menjadi 163 jiwa, dengan perincian 31 di Aceh, 60 di Sumatra Utara, dan 72 di Sumatra Barat.
Lebih lanjut, per hari ini mengalami penurunan jumlah pengungsi menjadi 457.225 orang.
Adapun beberapa daerah juga sudah mengubah statusnya dari Transisi Darurat ke Pemulihan. Berikut daftarnya:
Aceh1. Aceh Tenggara
2. Aceh Selatan
3. Kota Subulussalam
4. Kota Langsa
5. Aceh Singkil (Proses Pengesahan SK)
6. Aceh Besar (Proses Pengesahan SK)
Sumatra Utara1. Deli Serdang
2. Langkat
3. Mandailing Natal
4. Sibolga
5. Kota Padang Sidempuan
6. Batubara
7. Binjai (Proses SK)
8. Tebing Tinggi (Proses SK)
9. Tapanuli Selatan
10. Tapanuli Tengah
Sumatra Barat1. Kota Padang Panjang
2. Pasaman
3. Solok
4. Padang Pariaman
5. Kota Pariaman
6. 50 Kota (Proses SK)
7. Pesisir Selatan
8. Kota Padang
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Alasan BNPB Belum Tetapkan Banjir Sumatra Jadi Bencana Nasional