Jakarta Kirim 40.000 Pekerja Migran Sepanjang 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 40.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jakarta tercatat telah disalurkan ke luar negeri sepanjang tahun 2025 melalui berbagai skema penempatan resmi. Kepala BP3MI DKI Jakarta Arman Muis menilai angka penempatan tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat untuk bekerja ke luar negeri terus meningkat.
"Sepanjang tahun 2025 BP3MI Jakarta telah memfasilitasi kurang lebih 40.000 pekerja migran melalui berbagai skema penempatan resmi," kata Arman.
Meski demikian, Arman menegaskan bahwa jumlah penempatan tidak bisa dijadikan satu-satunya tolok ukur keberhasilan. Menurutnya, aspek perlindungan menjadi faktor yang jauh lebih krusial dalam tata kelola pekerja migran.
"Yang lebih penting adalah seberapa aman, seberapa terlindungi, dan seberapa bermartabatnya pekerja migran yang kita layani," ujarnya.
Berangkat dari kesadaran tersebut, BP3MI DKI Jakarta terus memperkuat langkah pencegahan terhadap penempatan non-prosedural. Upaya itu dilakukan melalui edukasi migran aman, verifikasi dokumen, pengawasan perusahaan penempatan, hingga koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum serta pemerintah daerah di tingkat pusat maupun kota. Arman menekankan, setiap keberhasilan mencegah calon PMI berangkat secara ilegal memiliki dampak besar.
"Setiap pekerja migran Indonesia yang berhasil dicegah dari jalur ilegal adalah satu nyawa yang kita selamatkan dari potensi eksploitasi," tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Jakarta menjadi wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap penempatan non-prosedural dan praktik perdagangan orang. Kondisi ini membuat pendekatan perlindungan tidak bisa bersifat reaktif, melainkan harus dimulai sejak tahap paling awal.
"Perlindungan itu harus dimulai sejak pra penempatan," kata Arman.
BP3MI melakukan pengecekan sejak pendaftaran, termasuk wawancara dan pendalaman terhadap calon pekerja migran agar mereka benar-benar siap dan memiliki nilai di negara tujuan.
"Negara tidak boleh datang terlambat," ujarnya.
Sepanjang 2025, BP3MI DKI Jakarta juga berupaya menghadirkan kehadiran negara secara nyata melalui pelayanan yang mudah diakses, transparan, dan terawasi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah berkoordinasi langsung dengan Ombudsman RI.
"Kami kemarin baru berkunjung ke Ombudsman," ungkap Arman.
Dalam pertemuan tersebut, Arman menyampaikan tiga poin utama. Pertama, ia meminta Ombudsman untuk ikut melakukan pengawasan dan kontrol terhadap kinerja petugas BP3MI DKI Jakarta. Kedua, ia mendorong kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang. Ketiga, BP3MI berharap mendapatkan saran dan masukan guna meningkatkan kualitas layanan.
"Kami ingin pelayanan kami semakin maksimal bagi calon pekerja migran yang nantinya juga menjadi penyumbang pendapatan negara dari luar negeri," pungkasnya.
(fys/wur)[Gambas:Video CNBC]