TNI, BNPB, dan Warga Gotong Royong Bersihkan Sekolah Terdampak di Aceh
Aceh, CNBC Indonesia - Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan masyarakat melanjutkan pembersihan fasilitas pendidikan yang terdampak bencana banjir bandang di Aceh Utara dan Aceh Tengah.
Upaya tersebut berlanjut pada Senin (22/12/2025), ketika tim gabungan kembali membersihkan dua sekolah, yakni SD Negeri 01 Samudera di Aceh Utara dan SD Negeri 9 Kebayakan di Aceh Tengah. Aksi gotong royong ini dilakukan agar aktivitas belajar-mengajar dapat segera kembali berjalan normal.
Para prajurit TNI bahu-membahu mengangkat lumpur, menyemprot ruang kelas dengan air bersih, serta membersihkan lingkungan sekolah. Lumpur tebal yang mengendap di lantai, meja belajar, hingga dinding kelas dibersihkan meski dengan peralatan seadanya.
Kehadiran TNI di lokasi tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga menjadi penyemangat bagi para guru, siswa, dan warga. Sebelumnya, mereka semua kewalahan menangani pembersihan sekolah pascabencana lantaran juga menjadi warga terdampak.
Aksi ini merupakan bentuk kepedulian bersama terhadap dunia pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang terdampak bencana. Sekolah yang bersih dan layak menjadi langkah awal pemulihan kehidupan para pelajar agar mereka tidak terlalu lama kehilangan kesempatan belajar.
Sejak hari pertama bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Aceh pada November lalu, pemerintah langsung memerintahkan seluruh komponen, baik TNI, Polri, maupun instansi terkait, untuk melakukan evakuasi dan membantu warga terdampak.
Upaya tersebut tidak berhenti pada penyelamatan warga, tetapi berlanjut pada tahap pemulihan fasilitas umum. Hingga saat ini, aparat masih berada di lapangan untuk membantu masyarakat membersihkan dan memperbaiki berbagai sarana vital, mulai dari jembatan, sekolah, kantor desa dan kelurahan, puskesmas, hingga rumah ibadah seperti masjid dan gereja.
Kehadiran aparat di tengah masyarakat menjadi bukti bahwa negara hadir tidak hanya saat darurat, tetapi juga dalam proses pemulihan pascabencana.
Bantuan meringankan beban masyarakat
Bantuan logistik terus didistribusikan ke lokasi bencana di Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Lebih dari setengah ton bantuan logistik, termasuk Al Quran, kembali diterbangkan menggunakan dua helikopter dari Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Bantuan pertama diterbangkan menggunakan helikopter AW169/P-3303 yang mengangkut beras 200 kg, perangkat Starlink, susu bubuk 18 kg, minyak goreng 22 kg, ikan kaleng 11 kg, serta mi instan 32 kg, dengan total berat kargo mencapai 333 kg.
Bantuan berikutnya diangkut menggunakan helikopter AW169/P-3307 milik Polri. Bantuan tersebut terdiri atas beras dua karung seberat 80 kg, mi instan 12 dus, dan susu bubuk empat dus seberat 40 kg. Selain logistik, turut dibawa bantuan Al-Qur'an sebanyak tiga dus, sehingga total kargo yang diangkut mencapai 306 kg.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto mengatakan, pengiriman bantuan ini merupakan bentuk kepedulian serta respons cepat Polda Aceh dalam membantu masyarakat terdampak bencana alam di wilayah Aceh Tamiang.
"Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat serta memenuhi kebutuhan dasar mereka pascabencana," kata Joko dalam keterangan resminya seperti dilansir siaran pers Badan Komunikasi Pemerintah, Selasa (23/12/2025).
Kondisi Aceh Tamiang pascabencana banjir bandang pada akhir November lalu kini mulai kondusif. Listrik telah kembali menyala dan bantuan untuk warga terdampak terus berdatangan. Pasokan bahan bakar minyak dan gas serta air bersih juga sudah tersedia.
Masyarakat mulai kembali beraktivitas dan pasar-pasar mulai buka, sehingga roda perekonomian perlahan kembali menggeliat. Selain itu, kegiatan pembersihan dilakukan di sejumlah fasilitas umum seperti tempat ibadah dan sekolah-sekolah. Personel TNI dan Polri turut dikerahkan untuk membantu proses pembersihan.
[Gambas:Video CNBC]