MARKET DATA
Internasional

Konflik China-Jepang Panas Lagi! Bawa-Bawa Nuklir, Seret Korut & Rusia

tps,  CNBC Indonesia
23 December 2025 11:05
FOTO FILE: Ilustrasi Bendera China dan Jepang. REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi/Foto File
Foto: FOTO FILE: Ilustrasi Bendera Tiongkok dan Jepang. REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi/Foto File

Jakarta, CNBC Indonesia - China melontarkan peringatan keras kepada Jepang, Selasa (223/12/2025). Ini setelah seorang pejabat senior Jepang menyarankan agar negara tersebut mulai mempertimbangkan kepemilikan senjata nuklir.

China menegaskan bahwa langkah sekecil apa pun menuju persenjataan nuklir oleh Jepang akan kembali mendatangkan "bencana bagi dunia". Hal ini menjadi update terbaru panasnya kedua negara yang dimulai sejak kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi.

Mengutip RT, ketegangan ini bermula saat seorang penasihat senior Takaichi, menyinggung ketergantungan Jepang pada payung nuklir Amerika Serikat (AS). Ini, tegasnya, mungkin tidak lagi dapat diandalkan sepenuhnya.

Pejabat tersebut menyarankan agar Jepang mengevaluasi kembali kebijakan non-nuklir pasca-Perang Dunia II (PD2). Termasuk, mengejar sistem penangkal nuklirnya sendiri demi keamanan nasional.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri China mengecam keras diskusi nuklir tersebut dan menyebutnya sebagai bukti nyata upaya kekuatan sayap kanan Jepang untuk melakukan militerisasi dan mempersenjatai kembali negara itu. Beijing mendesak Tokyo agar tidak menantang tatanan internasional pasca-perang dan berhenti melangkah lebih jauh di jalan yang salah.

"Beberapa kekuatan di Jepang tidak hanya gagal untuk merenungkan sejarah agresi Jepang tetapi juga sangat tidak senang dengan pengaturan internasional pascaperang," kata China.

"Jika kekuatan sayap kanan di Jepang dibiarkan bebas mengembangkan senjata ofensif yang kuat, atau bahkan memiliki senjata nuklir, hal ini akan kembali membawa bencana bagi dunia," tambah kementerian.

Peringatan tak hanya muncul dari China, tapi juga sekutu Beijing, Korea Utara (Korut) dan Rusia. Pyongyang menyatakan bahwa membiarkan Jepang memiliki senjata nuklir akan mengakibatkan "bencana besar" sementara Moskow menilai pergeseran sikap Jepang ke nuklir akan merusak keamanan di Asia Timur Laut serta memicu respons dari negara-negara yang merasa terancam oleh militerisasi tersebut.

Sebenarnya, di dalam negeri Jepang sendiri, usulan tersebut menuai pro dan kontra, terutama mengingat status Jepang sebagai satu-satunya negara di dunia yang pernah menjadi korban bom atom. Kritik datang dari partai penguasa, oposisi, hingga kelompok penyintas bom atom, Nihon Hidankyo.

Menanggapi kegaduhan ini, Sekretaris Kabinet Jepang Minoru Kihara segera menegaskan kembali komitmen negara untuk tetap memegang teguh status non-nuklir. Termasuk memastikan tidak ada perubahan kebijakan dalam hal ini.

"Tokyo akan terus mengejar langkah-langkah untuk mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir," tambahnya.

(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jepang Balas Protes Imbauan Larangan Perjalanan China


Most Popular
Features