Internasional

Perang Energi Memanas: Trump Kepung Venezuela, Tanker Minyak Dikejar

Tps, CNBC Indonesia
Senin, 22/12/2025 11:05 WIB
Foto: Ilustrasi (REUTERS/Hamad I Mohammed/Foto File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di perairan internasional dekat Venezuela memuncak pada hari Minggu waktu setempat. Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard) dilaporkan tengah melakukan aksi pengejaran terhadap sebuah kapal tanker setelah upaya pencegatan gagal dilakukan.

Kapal tanker yang menjadi target bernama Bella 1. Kapal ini sedang berlayar menuju Venezuela untuk mengangkut minyak.

Berdasarkan keterangan pejabat AS, kapal tersebut berada di bawah sanksi. Kapal memiliki keterkaitan dengan minyak Iran dan dianggap sebagai bagian dari "armada bayangan" (shadow fleet) yang mengangkut minyak dari negara-negara yang disanksi.


"Penjaga Pantai AS sedang aktif mengejar kapal armada gelap yang merupakan bagian dari penghindaran sanksi ilegal Venezuela," ujar seorang pejabat AS, dikutip Senin (22/12/2025).

Militer AS menegaskan kapal tersebut diketahui mengibarkan bendera palsu. Militer telah mengantongi surat perintah penyitaan dari pengadilan.

Pengejaran terjadi setelah kru kapal Bella 1 menolak untuk berhenti dan terus berlayar saat personel Penjaga Pantai AS mencoba melakukan pemeriksaan di atas kapal. Insiden ini menandai eskalasi besar dalam upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memperketat blokade terhadap industri minyak Venezuela.

Aksi ini merupakan operasi kedua dalam dua hari berturut-turut. Pada hari Sabtu, Penjaga Pantai AS berhasil mencegat kapal tanker Centuries di perairan internasional. Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, menyatakan kapal tersebut membawa minyak Venezuela yang disanksi.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, mengunggah video yang menunjukkan helikopter militer terbang di atas kapal tanker tersebut. Ia menegaskan bahwa AS tidak akan berhenti memburu pergerakan minyak ilegal yang digunakan untuk mendanai "narkoterorisme" di kawasan tersebut.

Langkah agresif ini menyusul perintah Presiden Trump minggu lalu untuk melakukan blokade "total" terhadap tanker-tanker yang masuk dan keluar dari Venezuela. Trump menuduh pemimpin Venezuela, Nicolas Maduro, menggunakan keuntungan minyak untuk membanjiri AS dengan obat-obatan terlarang dan migran.

Venezuela, yang memiliki cadangan minyak terbukti terbesar di dunia, mengecam keras tindakan blokade tersebut dan menyebutnya sebagai "ancaman serius yang sembrono". Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, menyatakan negaranya menolak "pencurian dan pembajakan" terhadap kapal swasta yang mengangkut minyak mereka dan berencana membawa kasus ini ke Dewan Keamanan PBB serta organisasi multilateral lainnya.

Saat ini, sebagian besar minyak Venezuela dijual ke China. Pejabat AS menyebut bahwa kargo di kapal Skipper (yang disita 10 Desember lalu) serta kapal Centuries pada akhirnya ditujukan untuk pasar Asia.


(tps/șef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Sita Kapal Tanker Venezuela, Harga Minyak Membara