Data Bank Dunia: Lapangan Kerja di RI Bertambah, Tapi Upah Rendah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia membeberkan pentingnya membangun fondasi digital sebagai bentuk reformasi agar ekonomi Indonesia bisa terus bertumbuh lebih cepat.
Meskipun ekonomi mampu tumbuh stabil di kisaran 5%, Bank Dunia melihat ada tantangan dari pasar tenaga kerja yang berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia.
"Sementara kita memiliki stabilitas makroekonomi ini, tantangan pasar tenaga kerja terus berdampak pada kesejahteraan rumah tangga di Indonesia," ungkap World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste Carolyn Turk dikutip pada Selasa (16/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa indikator pasar tenaga kerja menunjukkan tantangan yang terus-menerus dalam kualitas pekerjaan, khususnya bagi kaum muda di Indonesia.
"Jadi, lapangan kerja meningkat sebesar 1,3% dalam setahun antara Agustus 2024 dan Agustus 2025. Tetapi peningkatan lapangan kerja tersebut semuanya terjadi di sektor ekonomi dengan upah lebih rendah. Kami juga mengamati bahwa upah riil cenderung menurun sejak tahun 2018," ucapnya.
Selain itu, pekerjaan dengan keterampilan menengah menyusut relatif terhadap pekerjaan dengan keterampilan rendah dan pekerjaan dengan keterampilan tinggi.
Maka dari itu, Carolyn melihat bahwa perlu adanya reformasi struktural yang lebih dalam untuk melengkapi stabilitas ekonomi demi mencapai pertumbuhan yang lebih cepat ke depan. Menurutnya, reformasi yang pertama adalah di bidang digital.
"Ini adalah momen penting untuk menggabungkan stabilitas makroekonomi Indonesia, salah satu kekuatan utama Indonesia, dengan reformasi struktural yang lebih mendalam. Jadi hari ini kita akan fokus pada satu bidang reformasi, yaitu membangun fondasi digital Indonesia," imbuhnya.
Adapun membangun fondasi digital dengan jaringan broadband, infrastruktur pusat data, dan regulasi untuk pengembangan digital.
"Ini adalah fondasi yang akan menentukan seberapa cepat dan seberapa andal masyarakat Indonesia dapat mengakses internet, seberapa efektif bisnis dapat beroperasi di cloud, dan seberapa efektif sekolah dan klinik kesehatan dapat memberikan layanan modern," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa adanya reformasi digital dapat membuka pertumbuhan produktivitas yang lebih cepat dan memperluas peluang ekonomi.
"Infrastruktur digital yang lebih kuat akan menciptakan peluang kerja baru baik di sektor digital maupun meluas ke seluruh perekonomian, dan khususnya bagi kaum muda dan perempuan, di daerah-daerah yang kurang beruntung, yang paling dibatasi oleh konektivitas yang terbatas," ujarnya.
Ia mengatakan guna membuka penciptaan lapangan kerja mengatakan perlu kecepatan broadband yang jauh lebih, universal dan terjangkau, kapasitas pusat data dan cloud yang diperluas dan berkelanjutan.
"Ini juga akan membutuhkan keterampilan yang siap menghadapi masa depan, bersama dengan perlindungan data dan keamanan siber yang lebih kuat, untuk menjaga kepercayaan digital," ujarnya.
(ras/mij)[Gambas:Video CNBC]