CNBC Indonesia
FOTO Internasional

Momen Pahlawan Muslim Penembakan Massal Yahudi Dijenguk PM Australia

Pool,  CNBC Indonesia
16 December 2025 14:03
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed Al Ahmed (43), warga Muslim yang berani menerjang pelaku bersenjata dalam serangan di Pantai Bondi yang menargetkan perayaan Hanukkah. Kunjungan ini sebagai apresiasi atas keberanian Ahmed yang dinilai membantu melumpuhkan pelaku dan mencegah korban lebih besar. (Instagram/albomp)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)

Aksi nekat Ahmed menjadi viral ketika ia terlihat menangkap salah satu pelaku di tengah tembakan yang masih mengarah ke kerumunan di luar jangkauan kamera. Dalam rekaman tersebut, ia bergulat, merebut senjata, lalu mengarahkannya ke penyerang hingga pelaku mundur, sebuah tindakan yang diyakini mencegah korban lebih banyak. (Tangkapan Layar X/Aamir_Aali)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Albanese menyebut Ahmed sebagai pahlawan. “Kau adalah pahlawan Australia. Kau mempertaruhkan diri untuk menyelamatkan orang lain, berlari menuju bahaya di Pantai Bondi dan melucuti senjata seorang teroris,” tulis Albanese. “Di saat-saat terburuk, kita melihat sisi terbaik dari warga Australia. Dan itulah yang kita lihat pada Minggu malam. Atas nama seluruh warga Australia, saya ucapkan terima kasih,” tambah Albanese. (Instagram/albomp)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)

Media lokal 7News mengidentifikasi pria tersebut sebagai Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang bekerja sebagai pedagang buah. Media itu melaporkan Ahmed mengalami dua luka tembak dan dilarikan ke rumah sakit.  (Tangkapan Layar X/Aamir_Aali)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)

Sementara itu, pihak berwenang menyatakan 16 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan tersebut, yang oleh kepolisian disebut sebagai aksi teror yang menargetkan komunitas Yahudi. (@bonusik28 via X/via REUTERS)
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjenguk Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang menerjang pelaku bersenjata di tengah kepanikan massal mengubah jalannya tragedi penembakan paling mematikan di Australia. (Instagram/albomp)