MARKET DATA

Awas! Ini Lokasi dan Tanggal 'Neraka' Selama Libur Nataru

Ferry Sandi,  CNBC Indonesia
15 December 2025 20:25
Suasana arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, (24/12/2024). Puncak Arus Mudik Libur Nataru 2024/2025 Yang Akan Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen terjadi hari ini, rilis pers KAI Daop 1 mencatat 93 Persen Tiket telah terjual. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, (24/12/2024). Puncak Arus Mudik Libur Nataru 2024/2025 Yang Akan Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen terjadi hari ini, rilis pers KAI Daop 1 mencatat 93 Persen Tiket telah terjual. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 dipastikan kembali menguji kapasitas simpul-simpul transportasi nasional. Pemerintah sejak awal sudah memetakan titik-titik yang berpotensi menjadi pusat kepadatan, tidak hanya di bandara utama, tetapi juga di stasiun, terminal, hingga pelabuhan penyeberangan.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, ada sejumlah simpul transportasi yang diprediksi menjadi yang terpadat selama periode libur panjang akhir tahun. Fokus pengamanan dan pengaturan lalu lintas penumpang pun diarahkan ke lokasi-lokasi tersebut.

"Simpul transportasi terpadat nasional pada saat libur Nataru 2025/2026 adalah Stasiun Pasar Senen, Stasiun Yogyakarta, Bandara Soekarno-Hatta, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Arjosari Malang, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan penyeberangan Merak-Bakauheni," katanya dalam sidang Kabinet Paripurna, Senin (15/12/2025).

Mengantisipasi tingginya pergerakan tersebut, Kementerian Perhubungan memastikan kesiapan sarana dan prasarana lintas moda. Penyiapan armada dilakukan secara nasional agar kapasitas angkut tetap terjaga dan tidak terjadi penumpukan ekstrem di satu moda tertentu. Koordinasi dengan operator dan pemerintah daerah juga menjadi kunci agar layanan tetap berjalan optimal di tengah lonjakan permintaan.

Suasana arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, (24/12/2024). Puncak Arus Mudik Libur Nataru 2024/2025 Yang Akan Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen terjadi hari ini, rilis pers KAI Daop 1 mencatat 93 Persen Tiket telah terjual. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Suasana arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, (24/12/2024). Puncak Arus Mudik Libur Nataru 2024/2025 Yang Akan Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen terjadi hari ini, rilis pers KAI Daop 1 mencatat 93 Persen Tiket telah terjual. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Suasana arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, (24/12/2024). Puncak Arus Mudik Libur Nataru 2024/2025 Yang Akan Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen terjadi hari ini, rilis pers KAI Daop 1 mencatat 93 Persen Tiket telah terjual. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Kesiapan sarana dan prasarana transportasi pendukung. Untuk transportasi darat, kami menyiapkan 31.433 bus, transportasi laut 711 kapal; transportasi kereta api 2.670 kereta api; transportasi udara 368 pesawat; transportasi penyeberangan 253 kapal penyeberangan," ujar Dudy.

Di sisi lain, pola perjalanan masyarakat juga menjadi perhatian pemerintah. Preferensi moda transportasi sangat memengaruhi kepadatan di jalan raya maupun simpul transportasi darat. Tren ini menjadi dasar bagi pemerintah dalam menyesuaikan pengaturan lalu lintas, rekayasa jalan, hingga pembatasan operasional di titik tertentu.

"Moda transportasi yang paling banyak dipilih masyarakat, dengan 51,12 juta orang, atau 42,78% dari total responden, memilih menggunakan mobil pribadi, diikuti oleh moda transportasi lainnya," sebut Dudy.

Selain lokasi dan moda, waktu puncak pergerakan juga sudah dipetakan. Informasi ini menjadi acuan bagi masyarakat untuk mengatur jadwal perjalanan agar terhindar dari kepadatan ekstrem. Pemerintah pun mengimbau agar pemudik tetap memantau informasi resmi dan memperhatikan aspek keselamatan selama perjalanan. Adapun, lonjakan tertinggi akan terjadi pada dua momentum utama.

"Puncak akan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025, untuk arus keberangkatan dan Jumat, 2 Januari 2026, untuk arus balik atau kepulangan," sebut Dudy.

(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Puncak Mudik Nataru Penumpang Pesawat Diramal 19 Desember 2025


Most Popular
Features