Mantan Istri Jeff Bezos Donasi Rp119 Triliun Sepanjang 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder filantropis MacKenzie Scott telah mengungkapkan total donasi amalnya pada tahun 2025 yang berjumlah US$ 7,17 miliar atau Rp 119 triliun dalam bentuk sumbangan kepada sekitar 225 organisasi.
Hal ini diungkap mantan istri Jeff Bezos dalam sebuah unggahan blog yang diterbitkan pada hari Selasa lalu (8/12/2025).
"Jumlah total ini kemungkinan akan dilaporkan di berita, tetapi jumlah uang berapa pun hanyalah sebagian kecil dari ungkapan kepedulian pribadi yang dibagikan kepada masyarakat tahun ini," tulis Scott, dikutip dari CNBC Int'l, Minggu (14/12/2025).
Sumbangan Scott tahun 2025 menjadikan total donasinya sejak 2019 menjadi US$ 26,3 miliar. Angka ini berdasarkan pengumuman publiknya sebelumnya tentang pemberian amalnya.
Donasi tahun ini diberikan kepada berbagai organisasi nirlaba termasuk beberapa perguruan tinggi dan universitas kulit hitam bersejarah, dan organisasi yang berfokus pada isu-isu termasuk kemiskinan, ketidakadilan sosial, dan perubahan iklim.
Menurut Forbes, total sumbangan filantropi Scott yang terbaru menempatkannya di belakang miliarder lainnya, Warren Buffett dan Bill Gates, dalam hal total sumbangan seumur hidup. Forbes masih memperkirakan kekayaan bersih Scott sebesar US$ 29,9 miliar, yang menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah perceraiannya dengan pendiri Amazon, Jeff Bezos, pada tahun 2019.
Setelah perceraiannya, Scott menandatangani The Giving Pledge, berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya selama hidupnya. Ia menugaskan tim penasihat untuk membantunya meningkatkan sumbangan filantropinya dengan mengidentifikasi "organisasi dengan tim kepemimpinan dan hasil yang kuat" di berbagai bidang kebutuhan masyarakat, tulisnya dalam sebuah unggahan blog tahun 2020.
Secara khusus, ia ingin memberikan perhatian khusus kepada mereka yang beroperasi di komunitas yang menghadapi proyeksi kerawanan pangan yang tinggi, ukuran ketidaksetaraan rasial yang tinggi, tingkat kemiskinan lokal yang tinggi, dan akses yang rendah terhadap modal filantropi.
(haa/haa)[Gambas:Video CNBC]