Purbaya Bikin Mesin AI Canggih Cegah Praktik Licik Importir

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 12/12/2025 11:16 WIB
Foto: Konferensi Pers Peresmian Alat Pemindai Peti Kemas di Terminal 3 dan Terminal Mustika Alam Lestari dan Peluncuran Aplikasi Kepabeanan Berbasis A. (CNBC Indonesia/Robertus Serin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tengah mengembangkan sistem pengawasan canggih berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dinamai Trade AI.

"Ini adalah sistem berbasis kecerdasan artifisial untuk memperkuat pengawasan impor. Trade AI bisa mendeteksi under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang berbasis perdagangan," kata Purbaya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Dalam pengembangannya, Trade AI dilengkapi kemampuan analisis nilai pabean, klasifikasi barang, validasi dokumen, verifikasi asal barang, serta memberikan rekomendasi profil risiko importir.


Seluruh fungsi ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem CEISA 4.0 sehingga memperkuat koordinasi dan pengambilan keputusan di berbagai lini pengawasan.

Menurut Purbaya, pengembangan ini merupakan buah dari dorongan Kepala Negara yang ingin segera membenahi DJBC dengan ancaman pembekuan. Ancaman itu menurutnya telah direspons positif oleh DJBC.

"Rupanya memang orang bea cukai pintar-pintar, hanya tinggal digebukin aja. Gebuk-gebuk, 2 minggu keluar. Ini 2 minggu pengembangan AI seperti ini, saya bilang amat canggih. Saya tadinya hampir gak percaya, jadi orang kita cukup pintar," tutur Purbaya.


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Purbaya Jengkel, Orang Super Kaya Masih Dapat Subsidi