Internasional

PD 3 Menuju Amerika, Putin & Sekutu Turun Gunung 'Lawan' Trump

tfa, CNBC Indonesia
Jumat, 12/12/2025 09:05 WIB
Foto:Presiden Rusia Vladimir PutiN (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan Belarus bergerak cepat mendekati Presiden Venezuela Nicolas Maduro di tengah tekanan makin keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Situasi ini memunculkan dinamika geopolitik baru yang menyeret kekuatan besar dunia ke krisis Amerika Latin.

AS sendiri sejak lama tidak lagi mengakui Maduro sebagai presiden sah dan menilai pemilu tahun lalu sebagai "tipu daya". Sebelumnya pengamat independen menilai bahwa seharusnya oposisinya memang menang telak. 




Sumber Reuters, dikutip Jumat (12/12/2025) menyebut Maduro telah mengatakan kepada Trump pada panggilan 21 November bahwa ia siap meninggalkan Venezuela jika mendapat amnesti hukum penuh untuk dirinya dan keluarga. Namun intervensi Presiden Rusia Vladimir Putin kini datang.

Kremlin mengatakan Putin telah menelepon Maduro pada Kamis. Ia menegaskan dukungannya agar Venezuela mempertahankan kedaulatan di tengah tekanan eksternal yang meningkat. 

Rusia pun memperingatkan risiko konflik besar ke AS. Melalui juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova, Rusia berharap AS menenangkan situasi.

"Kami berharap Gedung Putih mencegah situasi memburuk menjadi konflik skala penuh yang dapat membawa konsekuensi tak terduga bagi seluruh Belahan Barat," desak Kremlin.

Dari Belarus, Presiden Alexander Lukashenko kembali bertemu Duta Besar Venezuela untuk Moskow, Jesus Rafael Salazar Velazquez, yang merupakan pertemuan kedua dalam 17 hari. Ia menegaskan "Maduro selalu diterima di Belarus" seraya mengingatkan bahwa keduanya telah sepakat untuk "mengkoordinasikan beberapa hal" sebelum mengambil keputusan lebih jauh.

Perlu diketahui, saat ini Trump meningkatkan tekanan terhadap Caracas, termasuk pengerahan kekuatan militer besar-besaran di Karibia. Dalam wawancara dengan Politico, ia mengatakan "hari-hari Maduro sudah dihitung". 

Tekanan Trump juga diberikan lewat kampanye "perang terhadap narkoba", dengan menunjuk Maduri terkait operasi terlarang narkotika. Serangan drone dan rudal bahkan dilakukan AS terhadap kapal yang diduga terkait pengedar narkoba di Samudra Pasifik, dengan kini total 87 orang tewas.

Kemarin, Trump menegaskan bahwa setiap kapal tanker yang melintas di perairan yang digunakan untuk mengangkut minyak berstatus sanksi, termasuk rute pelayaran di sekitar Venezuela akan dikenai sanksi berat. Awal pekan ini, satu kapal besar di lepas pantai Venezuela disita AS.


(tfa/șef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Kuat PD 3 - Mendag Tolak Mentah-Mentah Thrifting