MARKET DATA
Kasus Kontaminasi Cesium 137

Sempat Diblokir, Ratusan Kontainer Ekspor Udang RI Mulai Masuk AS

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
11 December 2025 18:15
Konferensi Pers Capaian Kinerja KKP 2025 di Media Center KKP, Jakarta, Kamis (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Konferensi Pers Capaian Kinerja KKP 2025 di Media Center KKP, Jakarta, Kamis (11/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengiriman udang Indonesia ke Amerika Serikat akhirnya kembali normal setelah sempat tersendat akibat isu kontaminasi radioaktif cesium 137 (Cs-137). Hingga 10 Desember 2025, tercatat 640 kontainer dengan total volume 10.312 ton senilai Rp1,8 triliun (US$108,10 juta) telah mendapatkan sertifikat bebas Cs-137 dan berlayar menuju Negeri Paman Sam.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP), Ishartini mengungkapkan, dua kontainer pertama yang berlabel bebas Cs-137 telah memasuki wilayah AS pada 9 Desember dan berhasil melewati pengecekan otoritas border serta United States Food and Drug Administration (US FDA).

"Sampai dengan 10 Desember, sejak awal 31 (Oktober) kita bisa ekspor perdana, 640 kontainer sudah jalan, dan 9 Desember kemarin adalah kontainer pertama yang datang (masuk wilayah AS dan lolos dalam pemeriksaan otoritas border dan US FDA) dengan sertifikat bebas cesium," ujar Ishartini dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP 2025 di Media Center KKP, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Dengan dua kontainer pertama yang dinyatakan aman oleh otoritas AS, Ishartini berharap ratusan kontainer lain tidak lagi diminta menjalani pemeriksaan tambahan mengingat seluruh uji bebas Cs-137 sudah dilakukan secara menyeluruh di Indonesia.

Ia menjelaskan, penerbitan sertifikat tersebut melibatkan proses ketat, mulai dari pengambilan sampel, pemindaian (scanning) oleh Inspektur Mutu, hingga pengujian laboratorium.

"Dan kabar baiknya bahwa ekspor yang awal, pertama kita lakukan 31 Oktober sudah bisa diterima dan lolos, dirilis di Amerika Serikat. Dengan demikian, kasus penanganan udang ini sudah bisa menyelamatkan, yang tiap tahun udang kita ke Amerika, US$ 1 miliar dolar lebih, itu sudah bisa kita lakukan kembali," jelasnya.

Selain memastikan kelancaran ekspor saat ini, KKP juga memperkuat sistem pengendalian mutu agar reputasi produk perikanan nasional tetap terjaga. Upaya tersebut ditempuh melalui kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), hingga Brimob untuk kegiatan pemindaian dan pengawasan.

KKP juga menyiapkan sistem digital yang akan terhubung dengan platform US FDA (ITEX), serta berkoordinasi dengan Bea Cukai dan Barantin di wilayah perbatasan. Ke depan, pemerintah berencana mengembangkan sejumlah laboratorium hingga 2029 untuk memperluas jenis pengujian, termasuk kemampuan melakukan uji radioaktif Cs-137 secara mandiri.

"Kami akan kembangkan lab di 2025-2029 ini di beberapa unit pelaksanaan teknis kita. Dan untuk Jakarta dan Surabaya akan kita khususkan untuk bisa menambah ruang lingkup yaitu uji radioaktif khususnya cesium 137, sehingga ini adalah moving forward yang kita lakukan," pungkas dia.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rekomendasi Impor Scrap Metal Disetop, RI Benar Kecolongan Cs-137?


Most Popular
Features