MARKET DATA

Amran Tebar Ancaman ke Pejabat Kementan: Korupsi Langsung Saya Pecat!

Emir Yanwardhana,  CNBC Indonesia
11 December 2025 18:25
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan "Kementan Peduli Bencana" untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan "Kementan Peduli Bencana" untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan peringatan pada jajarannya untuk tidak melakukan korupsi dalam pengiriman bantuan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Amran tak segan-segan melakukan pemecatan langsung jika ada anak buahnya yang terbukti bersalah.

Hal itu diungkapkan saat melepas penyaluan bantuan pangan untuk korban banjir dan longsor, di Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (11/12/2025).

"Catat baik-baik, kalau yang korupsi karena kami langsung cek. Begitu muncul beritanya kami langsung cek dimana salahnya. Kalau ada yang salah korupsi di pertanian, aku pastikan 1x24 jam saya pecat," kata Amran.

Begitu juga kepada oknum dalam perjalanan penyaluran bantuan ada yang bermain, pihaknya juga langsung melaporkan kepada penegak hukum.

"Agar dihukum seberat-beratnya. Itu clear," tegasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan Foto: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan "Kementan Peduli Bencana" untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (Dok. Kementan)
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas keberangkatan bantuan pangan "Kementan Peduli Bencana" untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025). (Dok. Kementan)

Amran juga bercerita 2 minggu lalu ada oknum di Kementerian Pertanian yang dipecat. Saat itu ada seorang staf Kementerian Pertanian menarik pungutan liar.

Dalam kesempatan itu Amran juga meluruskan viralnya pemberitaan bantuan beras kepada korban banjir di Sumatra sebesar Rp 60.000 per Kg. Menurutnya itu ada kesalahan penulisan terhadap satuan berat tiap kemasan bantuan.

"Itu keliru dalam penulisan yang dikatakan 21.000 Kg, harusnya 21.000 paket. Satu paket 5 Kg," ucap Amran.

Sehingga ramai dikatakan bahwa paket bantuan itu dikorupsi. Dari hitungannya total bantuan yang dikirimkan itu mencapai 105.000 Kg.

Amran bercerita ketika mendengar berita itu dia langsung menelepon Sekjen Kementan untuk melakukan klarifikasi penulisan satuan berat bantuan yang salah. Dia juga menunjukan langsung bentuk bantuan yang diberikan.

"Maafkan aku karena aku manusia biasa, pasti khilaf, tapi yang terpenting niat merah putih, persaudara Kementerian Pertanian dibuktikan dengan ada sumbangan dengan mitra strategis," jelasnya.

(emy/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Minta Target Swasembada Pangan Jadi Setahun-Amran Kena Vertigo


Most Popular
Features