KKP Bongkar Dampak Banjir Besar di Sumatra, Ganggu Ekspor Perikanan?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut banjir besar yang melanda Aceh dan Sumatra Utara memberikan dampak kepada kinerja ekspor perikanan nasional. Kendati demikian, dampaknya tidak begitu signifikan.
Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKPÂ Machmud mengakui banjir yang melanda Sumatra Utara dan Aceh memang mengganggu suplai bahan baku ekspor.
"Kalau kita bicara bencana yang kemarin, memang di sana yang paling besar ekspornya adalah di Sumatra Utara. Dan Sumatra Utara itu disuplai dari Aceh. Tentu akan mempengaruhi dari capaian target Sumatra Utara," kata Machmud dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP 2025 di Media Center KKP, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Namun Machmud menegaskan posisi Sumatra Utara masih jauh dari kategori penopang terbesar ekspor perikanan RI. Secara nasional, kontribusi tertinggi justru datang dari empat wilayah di luar Sumatra, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan DKI Jakarta.
"Tetapi kalau dilihat secara total Indonesia, Sumatra Utara memang termasuk dalam 10 besar. Tetapi yang paling besar kan di Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan. Itu yang besar, terutama untuk udang, tapi posisinya tidak tertinggi. Yang tertinggi adalah Jawa Timur, Jawa Barat, kemudian DKI Jakarta itu yang tinggi," jelasnya.
UPI Terdampak Didominasi Skala Kecil
KKP, lanjut Machmud, kini tengah menginventarisasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang terkena dampak banjir. Ia memastikan pendataan sudah berlangsung sejak bencana baru saja terjadi.
"Nanti kita akan cek berapa unit pengolahan ikan (UPI) yang terdampak di sana, dan kemarin juga sudah kita data unit pengolahan yang ada disana," kata dia.
Adapun UPI yang banyak terdampak atas bencana tersebut, katanya, mayoritas terjadi pada pelaku usaha kecil.
"Yang terdampak memang unit pengolahan yang cukup kecil. Itu kami sudah punya datanya, mana-mana saja yang terdampak dari bencana ini," ujarnya.
Machmud memastikan KKP telah mengaktifkan Satgas khusus untuk menangani dampak banjir, mulai dari penanggulangan awal hingga pemulihan rantai pasok.
"Dan kita akan lakukan bagaimana pemulihannya. Kita sudah ada tim Satgas dari KKP, di situ ada Satgas kaitan dengan penanggulangan bencana awal, kemudian juga operasional distribusi dan ada pemulihan," terang dia.
Ia menuturkan, pemulihan akan menjadi fokus dan melibatkan seluruh jajaran eselon I KKP.
"Jadi Satgas pemulihan ini adalah semua eselon satu ini harus melakukan pemulihan terutama stakeholder-stakeholder yang ada di sana," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]