Tiket Kapal Pelni Laris Manis di Akhir Tahun, 55 Kapal Tarik Jangkar

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 10/12/2025 16:58 WIB
Foto: PT PELNI (Persero) sebagai perusahaan pelayaran dan logistik maritim (Dok. Pelni)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memulai masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 dengan persiapan lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, mengatakan langkah antisipasi ini sudah dirancang sejak awal tahun untuk menghindari bottleneck pada puncak arus liburan.

"Periode Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 ditetapkan mulai tanggal 11 Desember 2025 sampai dengan 8 Januari 2026, yang mencakup periode H-14 hingga H+14. Total terdapat 55 kapal yang beroperasi selama masa Nataru ini, terdiri dari 25 Kapal Penumpang dan 30 Kapal Perintis, yang akan menyandari sebanyak 304 pelabuhan," katanya dalam konferensi pers di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

Peningkatan pergerakan masyarakat tahun ini terlihat dari jumlah tiket yang disiapkan. Permintaan sudah mulai masuk bahkan sebelum masa pemesanan dibuka, terutama untuk rute ke wilayah timur Indonesia. Ia menekankan bahwa Pelni harus mengatur kapasitas lebih cermat agar distribusi layanan tidak timpang antara satu daerah dan lainnya.


"Kapasitas angkut atau seat yang tersedia adalah 56.069 untuk satu kali keberangkatan jika ditotal dari seluruh 55 kapal. Jumlah tiket yang disiapkan mencapai 639.635 lembar, angka ini 16% lebih besar dari realisasi tiket yang terjual pada Nataru 2024/2025 yang berjumlah 551.485 tiket, di mana pemesanan tiket sudah dapat dilakukan mulai H-30," ujarnya.

Foto: Direktur Utama Pelni, Tri Andayani. (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)
Direktur Utama Pelni, Tri Andayani. (CNBC Indonesia/Ferri Sandi)

Selain soal kapasitas, Pelni juga memprioritaskan kesiapan teknis armada. Tri memastikan seluruh kapal telah selesai menjalani docking sebelum periode puncak dimulai. Hal ini penting untuk menjaga keandalan operasi serta mencegah gangguan layanan yang bisa berdampak pada jadwal keberangkatan.

"Dalam aspek keselamatan, seluruh kapal yang akan beroperasi telah melaksanakan dokking dan tidak ada kapal yang menjalani dokking selama masa peak season ini, dengan jadwal docking yang jatuh pada periode ini sudah dimajukan terlebih dahulu," ujarnya.

Pengawasan keselamatan dilakukan lebih ketat tahun ini. Setiap kapal diwajibkan memenuhi prosedur pemeriksaan sebelum berangkat, dan terdapat sejumlah edukasi tambahan bagi awak kapal guna memperkuat budaya keselamatan. Tri menyebut bahwa standar internasional menjadi acuan utama perusahaan dalam menyediakan fasilitas perlindungan bagi seluruh penumpang.

"Setiap kapal harus melalui Ramp Check dan mendapat persetujuan serta verifikasi kelaikan laut dari Ditkapel Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan. Workshop Keselamatan Kapal juga telah dilakukan di beberapa kapal sebagai upaya penguatan awareness terhadap safety pelayaran," sebut.

Menurut Tri, perangkat keselamatan di kapal tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga melebihi jumlah yang diwajibkan. Ia memastikan kapasitas alat keselamatan dipersiapkan dengan margin besar untuk mengantisipasi segala kemungkinan di laut. Pelni juga menekankan pentingnya keberadaan life-saving appliances sebagai bagian dari komitmen penuh terhadap keamanan penumpang.

"Ketersediaan alat keselamatan sudah memenuhi standar internasional 125%, meliputi lifeboat, life raft, life jacket, dan life buoy. Kapasitas alat keselamatan untuk 26 unit Kapal Penumpang mencapai 61.181 orang, yang mencakup sekitar 138,5% dari total penumpang 44.000 orang, sementara Kapal Perintis memiliki kapasitas alat keselamatan 19.438 orang, mencakup 163,5% dari ketersediaan seat 11.889," katanya.


(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengumuman! 5 Ruas Tol Dibuka Gratis Selama Nataru