Internasional

Geger Pemenang Nobel Perdamaian Hilang, Konpers Batal-Tak Tahu di Mana

sef, CNBC Indonesia
Rabu, 10/12/2025 16:30 WIB
Foto: Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado. (REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat penganugerahan Hadiah Nobel Perdamaian tiba-tiba membatalkan konferensi pers dengan penerima Hadiah Nobel Perdamaian, Maria Corina Machado di Oslo, Norwegia, Selasa waktu setempat. Hal ini terjadi karena panitia, tidak mengetahui jelas di mana pemimpin oposisi Venezuela itu berada, termasuk apakah ia akan menerima penghargaannya secara langsung.

Sebelumnya, Machado dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 10 Oktober atas upayanya membawa demokrasi ke Venezuela. Ia menantang pemerintahan tangan besi Presiden Nicolas Maduro, yang telah menjadi presiden sejak 2013.


Awalnya konferensi pers dijadwalkan pukul 13.00 dengan wanita berusia 58 tahun itu. Namun karena dirinya tak kunjung datang, agenda yang awalnya ditunda kemudian dibatalkan.

"Maria Corina Machado sendiri mengatakan betapa sulitnya datang ke Norwegia," kata juru bicara institut Erik Aasheim kepada AFP, Rabu (10/12/2025).

"Kami berharap dia akan menghadiri upacara penghargaan Hadiah Nobel," tambahnya.

Machado memang bersembunyi di negaranya sejak Agustus 2024. Ia tak terlihat setelah spekulasi tentang keberadaannya selama beberapa hari terakhir, wartawan mengantisipasi penampilan publik pertamanya dalam 11 bulan.

Machado terakhir terlihat di depan umum pada demonstrasi di Caracas pada 9 Januari, memprotes pelantikan Maduro untuk masa jabatan ketiganya. Machado menuduh Maduro mencuri pemilu Juli 2024 yang dilarang untuk diikutinya, sebuah klaim yang didukung oleh sebagian besar komunitas internasional.


Ke Luar Negeri Berarti Buron?

Sebenarnya, Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab, mengatakan bahwa pemimpin oposisi tersebut akan dianggap sebagai "buronan" jika ia pergi ke Norwegia untuk menerima hadiah tersebut. Dengan berada di luar Venezuela dan memiliki banyak investigasi kriminal, ia dianggap sebagai buronan merujuk ke tindakan konspirasi, penghasutan kebencian, dan terorisme.

Menteri Dalam Negeri Venezuela Diosdado Cabello mengatakan pada hari Senin bahwa ia tidak tahu apakah ia akan pergi ke Oslo. Namun, perjalanan ke Oslo akan menimbulkan pertanyaan pelik tentang kemungkinan kembalinya ia ke Venezuela atau kemampuannya untuk memimpin oposisi Venezuela dari pengasingan.

"Dalam skenario apa pun- apakah Machado dapat atau tidak dapat kembali ke Venezuela- akan sangat sulit untuk mempertahankan momentum gerakan yang ia inspirasikan tanpa adanya kemajuan dalam bergerak menuju perubahan politik," kata profesor madya di Universitas Georgetown, Michael Shifter.

"Tentu saja, akan sulit bagi Machado untuk memimpin oposisi di pengasingan. Tetapi tidak akan mudah baginya untuk melakukannya bahkan di negara itu (ketika) sebagian besar warga Venezuela menghadapi kondisi ekonomi dan kemanusiaan yang mengerikan dan peningkatan penindasan oleh rezim Maduro," tambahnya.

Upacara Hadiah Nobel akan berlangsung pada hari ini pukul 13.00 di Balai Kota Oslo. Beberapa anggota keluarga Machado, termasuk ibunya, tiga saudara perempuannya, dan tiga anaknya, sudah berada di Oslo untuk acara tersebut.

Namun, tak satu pun dari mereka yang mengungkapkan lokasi Machado. Beberapa mengaku tidak mengetahui keberadaannya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inggris-Norwegia Bentuk Aliansi Baru Buru Kapal Selam Rusia