ADB Ramal RI Masih Kalah Cepet dari Filipina-Vietnam-India Sampai 2026

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 10/12/2025 12:45 WIB
Foto: REUTERS/Cheryl Ravelo

Jakarta, CNBC Indonesia - Asian Development Bank (ADB) telah mengerek ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2025-2026. Namun, laju pertumbuhan ini belum mampu menyaingi negara-negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, maupun India.

Dalam proyeksi terbarunya yang termuat dalam Asian Development Outlook (ADO) Desember 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini direvisi ke level 5% dari outlook sebelumnya yang dilakukan per September 2025 sebesar 4,9%. Lalu, 2026 menjadi 5,1% dari sebelumnya 5%.


ADB menyebut, kenaikan proyeksi terhadap ekonomi RI ini didasari dari kinerja ekspor yang masih kuat, perbaikan belanja pemerintah yang telah meningkat, hingga konsumsi dalam negeri yang akan ditopang oleh berbagai stimulus fiskal dan moneter.

"PMI (Purchasing Manager's Index) naik di atas level 50 dari Agustus hingga Oktober, menandakan ekspansi aktivitas industri. Belanja pemerintah meningkat melalui pelaksanaan anggaran yang lebih baik dan stimulus, meskipun investasi dan konsumsi rumah tangga mengalami moderasi setelah kenaikan pada periode sebelumnya," dikutip dari laporan terbaru ADB, Rabu (10/12/2025).

Bila dibanding beberapa negara, proyeksi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh ADB ini masih kalah dengan Vietnam yang menjadi tercepat di Asia dengan proyeksi pada 2025 mencapai 7,5% dari sebelumnya hanya 6,7%. Meskipun pada 2026 diperkirakan hanya akan mencapai 6,4% dari sebelumnya 6%.

ADB mengatakan, laju pertumbuhan Vietnam ini merupakan buah dari kinerja sektor manufaktur yang berorientasi ekspor terus diuntungkan oleh permintaan eksternal yang tangguh, sementara kinerja sektor jasa domestik yang kuat mendukung pertumbuhan PDB.

"Faktor-faktor ini, dikombinasikan dengan peningkatan berkelanjutan dalam penyaluran investasi publik dan reformasi yang menargetkan proyek-proyek transportasi prioritas nasional, diharapkan akan semakin mendorong aktivitas ekonomi dalam beberapa bulan mendatang," kata ADB.

Negara dengan pertumbuhan lebih cepat dari RI di kawasan Asia Tenggara lainnya ialah Filipina yang pada 2026 akan mencapai 5,3%, tapi lajunya lebih lambat dari perkiraan sebelumnya 5,7%. Untuk 2025 pertumbuhannya akan serupa Indonesia di kisaran 5%, revisi ke bawah sangat dalam dari proyeksi sebelumnya 5,6%.

Laju pertumbuhan Filipina ini menurut ADB ditopang tingkat pengangguran yang rendah (3,8% pada September 2025) dan kinerja remitasi yang stabil. Selain itu, inflasi yang rendah dan pelonggaran moneter yang berkelanjutan diperkirakan akan mempertahankan permintaan domestik, mendukung pertumbuhan yang lebih kuat pada 2026.

Sedangkan untuk India, ADB memperkirakan pertumbuhannya pada 2025 akan mencapai 7,2% dari sebelumnya hanya diperkirakan di level 6,5%. Sedangkan pada 2026 proyeksinya tetap di level 6,5%.

"Pertumbuhan yang kuat disebabkan oleh ekspansi yang kuat dari sektor manufaktur dan jasa untuk sisi penawaran di India, serta konsumsi dan investasi di sisi permintaan. Ekspor tetap tangguh karena peningkatan produksi menjelang kenaikan tarif AS dan diversifikasi ke pasar non-AS," tulis ADB.

Dibanding negara lain, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh lebih cepat. China misalnya, ADB perkirakan hanya akan tumbuh 4,8% pada 2025, dan 2026 menyusut ke level 4,3%.

Malaysia pertumbuhannya hanya akan di level 4,5% pada 2025 dan menjadi 4,3% pada 2026, sedangkan Thailand 2% pada 2025 dan 2026 di level 1,6%. Singapura 4,1% pada 2025 dan 2026 menjadi 2,1%.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengusaha Prediksi Ekonomi 2026 Hanya Tumbuh 5%