MARKET DATA

Dirut PLN Klarifikasi Kondisi Kelistrikan di Aceh, Ini Penjelasannya

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
09 December 2025 14:26
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan juga Dirut PLN Darmawan Prasodjo bersama jajaran melakukan Konfrensi Pers terkait kondisi terkini kelistrikan di Aceh-Sumatra. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan juga Dirut PLN Darmawan Prasodjo bersama jajaran melakukan Konfrensi Pers terkait kondisi terkini kelistrikan di Aceh-Sumatra. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memberikan klarifikasi terkait kondisi terkini kelistrikan di wilayah yang terdampak bencana, khususnya Aceh. Di mana, banjir bandang yang terjadi menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada sistem kelistrikan PLN di Aceh.

Salah satu kerusakan terbesar terjadi pada jaringan transmisi antara Bireuen dan Arun. "Ada 6 tower yang roboh karena sungai yang tadinya lebarnya 80 meter menjadi sekitar 300 sampai 400 meter dan tower-tower kami terbawa banjir bandang dan juga kabelnya juga hilang," kata Darmawan dalam Konferensi Pers, Selasa (9/12/2025).

Di samping itu, ia mengatakan bahwa sebagian lokasi terdampak juga tidak bisa dilalui melalui jalur darat. Meski gudang logistik PLN hanya berjarak sekitar 2 km dari lokasi tower yang roboh, tim tidak bisa menembus lokasi sehingga seluruh material harus diangkut menggunakan helikopter.

"Jarak antara pool logistik kami dengan tower hanya sekitar 2 km, tetapi kami tidak bisa menembus terpaksa menggunakan helikopter. Maka material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan heli satu per satu, satu per satu," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga telah mengerahkan tambahan 16 ton material berupa kabel dan peralatan penarik kabel yang dikirim dari Jakarta menggunakan pesawat Hercules TNI AU, lalu diteruskan dengan truk TNI AD dan helikopter.

"Dan kemudian kami berhasil mengoreksi memulihkan tower dan juga menyambung kabel di tengah kondisi yang sangat sulit," katanya.

Darmawan pun sempat optimistis pasokan listrik dari Arun ke Banda Aceh bisa kembali normal. Namun dalam proses pengaliran listrik dari Arun ke Banda Aceh, PLN ternyata menghadapi tantangan hambatan teknis.

Menurut dia, penyaluran listrik ini jauh lebih berat daripada perkiraan perusahaan. Oleh karena itu, ia mengakui informasi yang sebelumnya disampaikan kepada Menteri ESDM terkait kesiapan sistem, di mana sistem kelistrikan Aceh akan meningkat menjadi 93% tidak akurat.

"Nah untuk itu dalam hal ini kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh karena kami sudah menyampaikan informasi bahwa sistem kelistrikan apabila koreksi kami untuk penyaluran listrik dari Arun ke Banda Aceh bisa berjalan lancar, maka akan meningkat menjadi 93%, ternyata menghadapi tantangan teknis yang sangat hebat," kata Darmawan.

Darmawan memahami, bahwa ada kekecewaan dan kesulitan yang dialami masyarakat. "Tidak ada alasan apapun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini. Sekali lagi saya mohon maaf dan memastikan bahwa kami, tim terus bekerja penuh untuk bagaimana memulihkan sistem kelistrikan di Aceh," tegas dia.

"Kami mengakui kerusakan jaringan kami sangat parah. Kami mengakui beberapa lokasi masih terisolasi," ungkap Darmawan.

Untuk hal ini, PLN sudah melaporkan ke Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersamaan dengan kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto, bahwa terdapat empat kabupaten di Aceh yang masih terisolasi.

"Pertama, Kabupaten Aceh Tengah, Ibukota Takengon yang pada saat itu masih gelap gulita. Kemudian juga Bener Meriah dengan ibukotanya Simpang Tiga yang pada saat itu juga gelap gulita. Dan juga Aceh Tamiang dengan ibukotanya Kuala Simpang yang masih gelap gulita. Dan juga Gayo Lues juga dengan ibukotanya Blangkejeren yang masih gelap gulita," jelas Darmawan

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumsi Gas untuk Listrik Makin Melejit, Ini Pemicunya


Most Popular