Polisi Ekuador menemukan 13 narapidana tewas di sebuah penjara di Machala, kota pelabuhan di barat daya negara itu, pada Minggu. Informasi tersebut dikonfirmasi Badan Pemasyarakatan Ekuador (SNAI) sehari setelahnya, Senin (8/12/2025). (Tangkapan Layar Video Reuters/TC TELEVISION)
SNAI menyatakan otopsi tengah dilakukan untuk memastikan penyebab kematian. Pemeriksaan awal mencakup prosedur rutin yang diterapkan setiap kali insiden kematian massal terjadi di fasilitas pemasyarakatan. (Tangkapan Layar Video Reuters/TC TELEVISION)
Penemuan jenazah ini bermula dari peninjauan polisi yang dilakukan setelah sebuah ledakan terdengar di luar perimeter penjara. Belum ada rincian lebih lanjut mengenai kaitan antara ledakan tersebut dan kematian para narapidana. (Tangkapan Layar Video Reuters/TC TELEVISION)
Penjara Machala sebelumnya telah beberapa kali dilanda kekerasan. Pada November, setidaknya 31 narapidana tewas dalam kerusuhan sehari penuh, sebagian besar akibat asfiksia, menurut laporan SNAI. (Tangkapan Layar Video Reuters/TC TELEVISION)
Pemerintahan Presiden Daniel Noboa kembali menegaskan bahwa gelombang kekerasan di penjara-penjara Ekuador dipicu persaingan geng yang berebut dominasi dan kendali wilayah. Noboa sebelumnya berjanji mengambil langkah keras untuk memberantas kejahatan yang kian mengakar di sistem pemasyarakatan negara itu. (Tangkapan Layar Video Reuters/TC TELEVISION)