3 Provinsi Ini Raih Kinerja Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Terbaik
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyelenggarakan Naker Award Inspirational and Leadership 2025, sebagai kelanjutan dari Naker Award Page I. Penghargaan ini bertujuan memperkuat budaya kepemimpinan yang adaptif dan berbasis kinerja.
Untuk Penghargaan Provinsi Kinerja Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Terbaik diberikan kepada Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Cris Kuntadime mengatakan kategori ini menilai efektivitas provinsi dalam menjalankan tugas pengawasan ketenagakerjaan sesuai UU No. 23 tahun 2014.
Penghargaan daerah dilakukan berdasarkan 13 indikator antara lain, penyusunan RKU, kinerja pengawasan, WLKP, formusi dan kompetensi pengawas, serta pelaksanaan penyidikan," ungkap dia dalam Naker Award Inspirational and Leadership 2025, Senin (8/11/2025).
Cris menyebut penghargaan ini mendorong provinsi meningkatkan profesionalisme dan efektivitas pengawasan di daerah.
Dia menjelaskan Naker Inspirational and Leadership Award 2025 merupakan ajang aspresasi Kementerian Ketenagakerjaan bagi perusahaan, pengelola kawasan industri, kepala daerah yang menunjukkan komitmen dalam kepatuhan serta pengembangan dunia kerja nasional.
Cris menjelaskan Naker Inspirational and Leadership Award 2025 di antaranya diikuti oleh 34 provinsi dalam kategori pembangunan ketenagakerjaan, 188 perusahaan dalam paramakarya, 32 provinsi sebagai pembina produktivitas, 38 provinsi dalam kategori pengawasan ketenagakerjaan, dan 16 kawasan industri pada kategori norma 100.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, mitra, dan pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini. Semoga penghargaan ini menjadi dorongan untuk terus memperkuat kualitas layanan ketenagakerjaan dan memperluas praktik baik di seluruh Indonesia," tambah dia.
Diketahui penilaian dalam ajang ini menggunakan indikator objektif, seperti inovasi layanan, efektivitas program, perbaikan tata kelola, serta kontribusi terhadap pembangunan ketenagakerjaan di daerah. Fokus utama adalah dampak yang dirasakan masyarakat, bukan sekadar kegiatan administratif.
Selain penghargaan, kegiatan ini bertujuan mendorong kompetisi sehat antar unit kerja, sekaligus memperkuat kolaborasi untuk menciptakan praktik terbaik yang dapat diterapkan di seluruh satuan kerja.
Sebagai informasi, kategori dalam ajang ini antara lain Penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan, Penghargaan Produktivitas, Penghargaan Provinsi dengan Kinerja Pengawasan Ketenagakerjaan Terbaik, dan Penghargaan Kawasan Industri Norma 100 Terbaik.
Penghargaan ini sejalan dengan transformasi hubungan industrial Kemnaker, peningkatan produktivitas tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan, serta pengembangan sumber daya manusia melalui reskilling dan upskilling.
(dpu/dpu)