MARKET DATA

Bos Perusahaan Omzet Rp5-50 M Siap-Siap, Menaker Mau Lakukan Ini

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
08 December 2025 22:19
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menyampaikan sambutan dalam acara Naker Inspirational Leadership Award 2025 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menyampaikan sambutan dalam acara Naker Inspirational Leadership Award 2025 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (8/12/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan, mulai tahun 2026 nanti, pihaknya akan mulai melakukan intervensi peningkatan produktivitas tenaga kerja. Dengan fokus dimulai dari perusahaan skala menengah.

"Mereka yang omzetnya Rp5-50 miliar dan tenaga kerja kira-kira 20-100 orang," katanya saat menyampaikan pidato sambutan di ajang Naker Inspirational Leadership Award 2025 di Jakarta, Senin malam (8/12/2025).

"Target intervensi itu meningkatkan produktivitas sampai 30%. Kami akan fokus ke perusahaan menengah. Dan, balai-balai kita akan hadir dengan teaching factory-nya untuk klinik produktivitas," papar Yassierli.

Di sisi lain, dia menegaskan, semua upaya dan kebijakan yang akan diberlakukan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) didasarkan pada data dengan analisis akurat. Bukan dari hasil uji coba alias trial and error.

"Kebijakan vokasi kita arahnya ke mana? Kebijakan magang ini akan kita bawa ke mana? Kebijakan terkait dengan produktivitas, kita akan fokus ke sektor yang mana? Intervensi yang seperti apa? Kita itu berharap bukan hasil trial and error, tapi hasil dari evidence base. Hasil dari pengolahan data, profiling, analisis yang akurat, dan dia memberikan rekomendasi terkait kebijakan yang pas seperti apa," tegas Yassierli.

Kemnaker, imbuh dia, menekankan fokus kebijakannya pada peningkatan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia. Termasuk, mendongkrak level inovasi tenaga kerja RI.

Karena itu, Yasssierli berharap, kolaborasi lintas pihak menjadi dasar utama desain peningkatan produktivitas tenaga kerja RI ke depan.

"Kolaborasi dengan pemerintah daerah, kawasan industri, dan dukungan dari pelaku usaha, pimpinan perusahaan tentu mutlak kami perlukan. Karena kita punya PR terkait ketenagakerjaan yang tidak bisa dan tidak akan bisa diselesaikan Kementerian Ketenagakerjaan," ucap Yassierli.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menaker Beri Penghargaan 3 LSP Terbaik di Naker Award 2025


Most Popular